KBR, Surakarta - Seorang warga Gandekan Kota Surakarta, Tukimin alias Kadir, menjadi korban penyekapan dan penganiayaan sekelompok orang tak dikenal. Tukimin mengaku disekap beberapa orang berbaju hitam-hitam dan dimasukkan ke dalam mobil ketika berangkat sholat Jumat. Tukimin mengaku dianiaya dan diinterogasi terkait kerusuhan Poso.
“Pas saya mau berangkat ke masjid, tiba-tiba ada yang nangkap saya dan dimasukkan ke mobil. Di dalam saya ditanyai kasus Poso. Mereka mengakunya Densus, Densus 88. Saya diinterogasi dan dianiaya disuruh mengaku terlibat kasus Poso, yang pembunuhan polisi. Saya jawab tidak tahu, selama ini saya tidak pernah keluar kota. Saya diinterogasi di dalam mobil dengan kondisi mata ditutup dan muka diselubungi kain. Kondisi mobil jalan terus. Saya tidak tahu apa-apa kok disuruh ngaku, ya saya nggak mau. Setelah itu mata dan kepala saya dibuka penutupnya kemudian dilepas ketika jalanan sepi,” papar Tukimin.
Penyekapan Tukimin tersebut sempat disaksikan sejumlah warga dan menjadi kabar yang menggegerkan warga setempat. Hampir 2 jam warga bertanya-tanya terkait penyekapan tersebut. Kemudian, warga melihat Tukimin diturunkan dari sebuah mobil di tepi jalan sekitar 100 meter dari rumahnya dengan kondisi luka di sekujur tubuhnya.
Kini Tukimin sudah berada di rumah dan berkumpul bersama keluarga. Kepulangan Tukimin menjadi tontonan warga sekitar. Tukimin mengalami luka memar di bagian punggung dan luka di paha kiri akibat dijepit dengan tang. Belum ada penjelasan resmi dari kepolisian terkait kasus ini.
Editor: Antonius Eko