NUSANTARA

Akses Wartawan Dibatasi, Jemaah Syiah Sampang Mengeluh

"Petugas posko penjaga jemaah Syiah Sampang yang tinggal di Rumah Susun Sidoarjo dinilai membatasi akses wartawan unuk meliput kondisi pengungsi di sana."

Sindu Dharmawan

Akses Wartawan Dibatasi, Jemaah Syiah Sampang Mengeluh
syiah, sampang

KBR, Jakarta - Petugas posko penjaga jemaah Syiah Sampang yang tinggal di Rumah Susun Sidoarjo dinilai membatasi akses wartawan unuk meliput kondisi pengungsi di sana. 


Posko tersebut berupa tenda yang didirikan BNPB, yang di dalamnya diisi petugas dari kepolisian dan Koramil setempat. Pemimpin Syiah Sampang Iklil Almilal mengatakan, pembatasan itu diberlakukan sejak empat bulan lalu. Pasca berlakunya pembatasan itu, setiap wartawan yang hendak meliput diharuskan untuk melapor ke posko terlebih dulu.


"Memojokkan pihak pemerintah itu pertanyaan-pertanyaan seperti itu dari pihak media memang dibatasi. Pokoknya apa yang akan kalian alami, bagaimana kalian sekarang, bagaimana, cuma itu saja dari awal, walaupun kita masuk cuma itu saja. Iya, dari mereka karena mereka itu belum ketemu dengan kami ya bertemu dengan aparat itu dari keamanan juga dari BNPB, ya seputar itu mungkin pertanyaan yang diperbolehkan terhadap kami. (Sudah ada wartawan yang berhasil mewawancarai bapak?) Kemarin itu dari wartawan Jepang yang ke sini," kata Iklil Almilal kepada KBR, Rabu, (21/5).


Pemimpin Syiah Sampang Iklil Almilal mengaku pernah ditegur langsung oleh Pemkot Surabaya ketika memberikan pertanyaan kepada wartawan, karena dinilai telah menyudutkan. Sebelumnya, sebanyak 60 orang lebih pengungsi Syiah Sampang masih menempati Rumah Susun Jemundo di Sidoarjo, Jawa Timur.


Editor: Antonius Eko 


  • syiah
  • sampang
  • Toleransi
  • petatoleransi_10Jawa Timur_merah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!