NUSANTARA

Satu Korban Penembakan Aimas Sorong Meninggal

Satu Korban Penembakan Aimas Sorong Meninggal

KBR68H, Jayapura – Salah satu korban penembakan di Aimas Sorong Papua Barat bernama Salomina Kalaibin akhirnya meninggal dunia semalam di rumah sakit umum daerah setempat.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Papua, I Gede Sumerta Jaya membenarkan hal tersebut. Menurutnya, korban meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit pasca operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuhnya.

“Salomina Kalaibin yang merupakan sodara kandung Isak Kalaibini, itu tadi malam diberitakan meninggal. Kemudian dia merupakan kelompok radikal yang ada di Aimas, yang merupakan anggota kelompok radikal. Dia berpangkat letnan satu,” ungkap Gede Sumerta Jaya

Juru Bicara Kepolisian Daerah Papua, I Gede Sumerta Jaya menyebutkan, korban adalah salah satu anggota kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok radikal yang beroperasi di  wilayah itu.

Sementara itu menyangkut bukti proyektil yang dikeluarkan dari tubuh korban, Gede mengklaim hingga kini pihaknya belum mendapatkan hasil otopsi dari pihak rumah sakit. Sehingga belum bisa dipastikan dari senjata jenis apa, yang digunakan untuk menembak korban.

Sebelumnya, korban bersama empat rekannya yang lain tertembak saat menyerang aparat yang tengah melakukan patroli di rumah salah satu pimpinan kelompok mereka, Isak Kalaibin pada perayaan hari integrasi Papua 1 Mei lalu.

Dalam peristiwa itu, dua rekannya yakni Abner Malagawak (22) dan Thomas Blesua (28) tewas ditempat. Sementara dua rekannya yang lain, Herman Lokab dan Amberias Sapisa masih berobat jalan atas luka tembak yang dideritanya.

Dalam insiden itu, satu anggota Kodim terluka dan mobil milik Wakapolres Sorong dirusak oleh massa yang jumlahnya ratusan. Mereka menyerang aparat dengan membawa berbagai jenis senjata tajam dan batu.

  • penembakan aimas
  • sorong
  • tewas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!