NUSANTARA

Pengamat: Ganjar Harus Belajar dari Blunder Komunikasi Bibit

Pengamat: Ganjar Harus Belajar dari Blunder Komunikasi Bibit

KBR68H, Jakarta - Calon gubernur Ganjar Pranowo disarankan untuk belajar dari kegagalan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo selama satu periode lalu. Ganjar Pranowo merupakan pemenang pemilihan gubernur Jawa Tengah versi hitung cepat.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Diponegoro Turnomo Rahardjo mengatakan, Bibit Waluyo gagal dalam berkomunikasi dengan bawahan maupun rakyat. Turnomo mengingatkan pernyataan Bibit Waluyo yang menyebut kesenian Jaran Kepang sebagai kesenian terburuk di dunia. Turnomo juga menyinggung pernyataan Bibit yang menilai Walikota Surakarta saat itu Joko Widodo sebagai walikota bodoh.

"Selama ini kan muncul ketidak senangan atau ketidak puasan atas pernyataan-pernyataan Gubernur sekarang yang dianggap menyakiti warga. Meskipun itu barangkali sifat atau karakter perilaku komunikasi Gubernur sekarang yang terkesan low context. Tapi kalau dalam kultur budaya Jawa Tengah, penekanannya ya pada komunikasi yang high context, yang tidak membuat merah telinga," jelas Turnomo Rahardjo.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Diponegoro Turnomo Rahardjo menambahkan, kegagalan komunikasi yang dilakukan Gubernur Bibit Waluyo selama ini menjadi blunder yang merugikan pada pemilihan gubernur kemarin. Konflik Bibit Waluyo dengan Joko Widodo membuat wilayah Solo Raya mudah dikuasai Ganjar Pranowo.

Berdasarkan hasil hitung cepat, calon gubernur Ganjar Pranowo memenangkan lebih dari 50 persen wilayah Solo Raya, dan memperoleh 48 persen suara secara regional. Solo Raya selama ini dianggap sebagai kunci kemenangan bagi siapa pun yang ingin merebut kursi gubernur Jawa Tengah.

Editor: Anto Sidharta

  • Pengamat
  • Ganjar
  • Bibit Waluyo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!