NUSANTARA

Keluarga Tolak Otopsi Korban Penembakan di Aimas Sorong

"Keluarga korban tewas yang diduga akibat tertembak peluru aparat di Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat menolak untuk diotopsi."

Keluarga Tolak Otopsi Korban Penembakan di Aimas Sorong
penembakan, aimas, sorong

KBR68H, Jayapura – Keluarga korban tewas yang diduga akibat tertembak peluru aparat di Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat menolak untuk diotopsi.Wakil Kepala Kepolisian Papua, Paulus Waterpauw menuturkan, pihaknya hingga saat ini belum bisa melakukan penyelidikan karena keluarga maupun kelompok yang berseberangan ini menolak kehadiran aparat baik di rumah duka maupun di lokasi kejadian.

“Tadi malam pertemuan dengan Korem dan tokoh masyarakat dan adat, saya minta bantuan tolong menyarankan kepada mereka bahwa kita membutuhkan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Dan sekarang ini masih menunggu, mungkin setelah pemakaman kita akan tahu jawabannya,” tutur Waterpauw ketika dihubungi KBR68H.

Wakil Kepala Kepolisian Papua, Paulus Waterpauw menjelaskan, otopsi sangat diperlukan untuk mengetahui apakah benar korban tewas akibat ditembak atau karena penyebab lain.

Selain menolak otopsi, keluarga korban dan kelompok yang berseberangan ini juga menolak tim penyidik kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara. Hingga saat ini upaya negosiasi dibantu oleh tokoh adat, masyarakat dan tokoh agama setempat masih terus dilakukan.

Sementara itu hingga siang ini kedua jenazah korban tewas masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya jenazah keduanya akan dikuburkan hari ini juga.

“Kita berharap selesai prosesi ibadah di rumah duka, upaya negosiasi bisa membuahkan hasil,” tandasnya.

Sebelumnya, dilaporkan dua orang warga tertembak atas nama Abner Malagawak (22) dan Thomas Blesua (28). Sementara tiga orang lainnya yang juga tertembak, Salormi Kalarbu, Herman Lokab dan Amberias Sapisa masih dirawat di rumah sakit Sele Be Solu.

Menurut informasi di lapangan, penembakan terjadi saat aparat gabungan TNI Polri setempat mendatangi rumah panglima TPN/OPM wilayah Sorong, Isak Kalaibin. Saat itu tengah berlangsung ibadah perayaan 1 Mei yang diklaim sebagai hari Aneksasi atau perampasan wilayah Papua Barat oleh pemerintah Indonesia.

Sementara itu, Kodam Cenderawasih membantah adanya penembakan tersebut. Dikatakan, justru sebaliknya seorang anggotanyalah yang menjadi korban karena terkena lemparan batu saat menggelar patroli pada malam sebelumnya.

  • penembakan
  • aimas
  • sorong

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!