NUSANTARA

2013-05-09T11:04:00.000Z

BOS untuk SMA Sederajat di NTB Cair Juni

"Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB,H. L. Syafi"

BOS untuk SMA Sederajat di NTB Cair Juni
BOS, sekolah, mataram

KBR68H, Mataram- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB,H. L. Syafi’i, mengatakan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat SMA sederajat di NTB bakal mulai dicairkan bulan juni mendatang. Mekanisme penyaluran dana BOS tingkat SMA sederajat disamakan dengan mekanisme di tingkat SD dan SMP sederajat yakni diberikan ke sekolah. Jumlah siswa SMA sederajat di NTB tahun ini mencapai lebih dari 59 ribu orang.

“ Masyarakat sudah tidak terlalu mempunyai beban berat terhadap pendidikan, karena sudah dapat diterima BOS. Insya Allah pada juni besok BOS SMA/SMK/Madarasah Aliah akan diterima. Terasa sekali bahwa orang miskin mempunyai akses pendidikan yang layak. Jadi tidak yang sulit untuk menempuh sekolah,” kata H. L. Syafi’i.

Syafi’i menambahkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat terus diupayakan untuk lebih mudah, murah bahkan gratis. Adanya dana BOS untuk SMA sederajat ini, maka akan memberikan akses yang sama bagi siswa miskin menempuh pendidikan di sekolah mana pun. Artinya, sudah tidak ada lagi perbedaan antara siswa miskin dan kaya dalam mengakses pendidikan seperti yang sering dipertanyakan tahun-tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, mulai tahun ini pemerintah menggelontorkan dana BOS untuk jenjang SMA sederajat. Hal itu untuk menyokong dirintisnya program pendidikan 12 tahun. Masing-masing siswa bakal menerima dana BOS senilai Rp 1 juta per tahun, tetapi secara bertahap. Sebenarnya, BOS SMA sederajat sudah mulai dirintis dan disalurkan pada pertengahan tahun 2012. Akan tetapi, jumlahnya masih sangat kecil, yakni Rp 120 ribu per siswa per tahun.

Sumber: Radio Global FM Lombok

  • BOS
  • sekolah
  • mataram

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!