NUSANTARA

Anggota Polisi di Papua Diduga Miliki Rekening Rp 1,3 Triliun

"Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian membenarkan adanya aliran dana mencurigakan di rekening salah satu anggotanya berinisial LS. Besaran dana tersebut cukup fantastis karena mencapai Rp 1,3 Triliun."

Anggota Polisi di Papua Diduga Miliki Rekening Rp 1,3 Triliun
polisi, papua, rekening mencurigakan, korupsi, ilegal logging

KBR68H, Jayapura – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian membenarkan adanya aliran dana mencurigakan di rekening salah satu anggotanya berinisial LS. Besaran dana tersebut cukup fantastis karena mencapai Rp 1,3 Triliun.

LS merupakan anggota Kepolisian Resort Sorong berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu)  

Menurut Tito, pihaknya sudah menindaklanjuti temuan tersebut. Sebab LS  merupakan salah satu tersangka untuk kasus illegal logging dan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di Sorong yang saat ini tengah dalam proses penyidikan.

 “Tindakan dari Polda Papua sudah lakukan yaitu dalam kaitan masalah bbm dan masalah kayu itu sudah kita lakukan proses. Itu tim gabungan dari sebulan lalu dari Diskrimsus dan BidPropam sudah dilakukan penyitaan penyitaan. Dan kemudian rupanya PPATK sudah melakukan pengamatan kemudian kita bersinergi,” tegas Tito Karnavian

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian mengaku, untuk penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan penyelundupan bbm, illegal logging, dan pencucian uang yang melibatkan tersangka. Kepolisian Papua membentuk tim bersama dengan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. 

Tito menambahkan, terkait angka Rp 1,3 triliun sebagaimana diyakini oleh PPATK adalah merupakan akumulasi transaksi perbankan di rekening tersangka dari 2007 hingga 2013.


Editor: Suryawijayanti

  • polisi
  • papua
  • rekening mencurigakan
  • korupsi
  • ilegal logging

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!