KBR, Semarang - Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang mengklaim ekspor Ikan dari Jawa Tengah (Jateng) mengalami lonjakan selama pandemi Covid-19.
Selama akhir Maret 2020 ekspor ikan dilaporkan meningkat 18,9 persen, dengan nilai jual sekitar Rp291 miliar dan volume 5.049 ton.
Kepala BKIPM Semarang Gatot Pradana mengatakan pengingkatan ini terjadi lantaran ada permintaan yang cukup tinggi dari berbagai negara.
"Perikanan masih baik ya, baik itu frekuensi, volume, kemudian negara yang memang selama ini dilakukan pengiriman atau ekspor gitu. Jadi kalau melihat dari data kami ya, selama bulan Maret 2020 saja itu frekuensi ekspor banyak, ada 762 kali. Itu diekspor ke sekitar 19 negara," ujar Gatot kepada KBR di Semarang, Selasa (14/4/2020).
Gatot menjelaskan negara tujuan ekspor tertingginya adalah Amerika Serikat, Jepang, Korea selatan, Thailand dan Cina.
"Total ada 61 jenis komoditi tapi yang jadi favorit ada 5, rajungan, udang, vanamei, sisik ikan, dan cumi-cumi," jelasnya.
Komoditas ekspor ini berasal dari kawasan Pantai Utara Jateng. Daerah penghasil ikan terbanyaknya adalah Pekalongan, Tegal dan Brebes.
Editor: Agus Luqman