BERITA

Alami Gangguan Jiwa, Terduga Pelaku Teror Gereja Ambarawa Dibawa ke RSJ

Alami Gangguan Jiwa, Terduga Pelaku Teror Gereja Ambarawa Dibawa ke RSJ


KBR, Semarang - Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Tengah memastikan terduga pelaku teror gereja di Ambarawa, Muh Fahrudin mengalami gangguan kejiwaan.

Muh Fahruddin ditangkap saat meneror Gereja Katolik Santo Yusup, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada pekan lalu menjelang hari raya Paskah. Fahrudin melemparkan petasan atau mercon hingga meledak di halaman gereja yang dikenal dengan sebutan Gereja Jago itu.


Juru bicara Polda Jawa Tengah Djarot Padakova mengatakan saat ini Muh Fahrudin sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut.


"Polisi mengintrogasi keluarga dan perangkat desa tempat asal pelaku. Ternyata memang pelaku ini mengalami gangguan jiwa. Dia punya kartu berobat rutin. Karena itu polisi membawa pelaku tersebut ke Rumah Sakit Jiwa," kata Djarot kepada KBR, Senin (17/4/2017).


Saat ini Polda Jawa Tengah masih mendalami kemungkinan pelaku dimanfaatkan oleh pihak lain. Ini mempertimbangkan temuan di lapangan, dimana polisi menyita beberapa mercon yang tidak meletus. Polisi juga masih mencari tahu asal petasan itu serta motif tindakan pelemparan mercon tersebut.


Pelemparan petasan itu terjadi pada Kamis (13/4/2017) lalu, ketika Gereja Santo Yusup di Jl Sugiyopranoto, Kelurahan Panjang, Ambarawa bersiap menyelenggarakan ibadah Kamis Putih menjelang perayaan Paskah.


Saat itu Muh Fahrudin melemparkan tiga buah petasan ke halaman gereja.


"Sekitar pukul 14.00 WIB, di depan Gereja Jago Ambarawa. Saat itu panitia Gereja sedang membersihkan halaman depan gereja. Tiba-tiba melihat seseorang yang mencurigakan di depan gereja memasuki halaman. Ketika didatangi orang itu lari, lalu terdengar letusan bunyi mercon," kata Djarod kepada KBR.


Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena jemaat gereja belum datang ke lokasi. Muh Fahrudin kemudian ditangkap dan dibawa ke Polsek Ambarawa.


Dari tangan pelaku, polisi menyita lima botol kemasan minuman dari kaca, 16 petasan kembang api, korek api dan lain-lain. Saat diintrogasi, kata Djarot, pelaku terlihat seperti orang linglung, dan daya ingat lemah.


Editor: Agus Luqman 

  • Semarang
  • Jawa Tengah
  • Ambarawa
  • Magelang
  • paskah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!