BERITA

Jadi Obyek Wisata Tradisional, Bangunan di Gunung Fatuleu Kupang Tak Boleh Gunakan Tembok

""Di sini juga semua bangunan termasuk terminal dan kolam renang harus (menggunakan bahan tradisional). Tidak boleh ada yang pakai tembok," kata Bupati Kupang."

Jadi Obyek Wisata Tradisional, Bangunan di Gunung Fatuleu Kupang Tak Boleh Gunakan Tembok
Gunung Fatuleu, di Kabupaten Kupang, NTT. (Foto: tourism.nttprov.go.id)

KBR, Kupang - Pemerintah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur, akan menjadikan Gunung Fatuleu di Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang sebagai obyek wisata bernuansa tradisional.


Bupati Kupang, Ayub Titu Eki mengatakan, semua bangunan yang akan dibangun di wilayah sekitar gunung Fatuleu harus menggunakan bahan lokal seperti alang-alang, daun gewang, daun lontar dan lain-lain. Uniknya, bangunan-bangunan berbahan tradisional itu termasuk untuk terminal hingga kolam renang.


"Di sini juga harus ada terminal, lapangan, kolam renang, dan tempat peristirahatan. Semua harus (menggunakan bahan tradisional). Tidak boleh ada yang pakai tembok," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki di Kupang, Rabu (20/4/2016).


Bupati Ayub mengatakan telah memerintahkan Camat dan pejabat daerah bahwa tidak boleh ada pengusaha yang masuk membuat bangunan dengan tembok.


"Kita bikin dari alang-alang, dari daun gewang, dari daun lontar atau yang lain. Silahkan kalau mau buat di situ tetapi dibuat supaya nuansanya tradisional. Jadi orang datang sini sesuatu yang dia tidak dapat di lain, dia melihat sesuatu yang unik," kata Ayub.


Bupati Ayub Titu Eki berjanji akan mencari tenaga ahli yang mampu mendesain kerangka bangunan di sekitar gunung Fatuleu yang memiliki ketinggian 875 meter dari permukaan laut supaya terlihat rapi ketika dipasangi material lokal.


Dia mengatakan, pembangunan obyek wisata Gunung Fatuleu bernuansa tradisional akan dimulai tahun 2017.


Gunung Fatuleu merupakan perbukitan batu terkenal dan menjadi landmark Kabupaten Kupang.


Gunung itu terletak di kecamatan Fatuleu Tengah. Lokasinya berjarak sekitar 1,5 jam dengan kendaraan dari Oelamasi.


Gunung Fatuleu dalam bahasa lokal berarti Gunung Batu Keramat. Setiap akhir pekan, kawasan ini menjadi tempat kunjungan wisata domestik dimana banyak orang ingin menaklukkan puncak bukit batu tersebut dengan mendaki.


Editor: Agus Luqman

 

  • Kupang
  • Nusa Tenggara Timur
  • pariwisata
  • tradisional

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!