BERITA

Ingin Dapat Pinjaman Bank, Pengusaha Kesulitan Penuhi Syarat

"Kesulitan itu semisal jaminan dan tempat usaha"

Frans Mokalu

Ingin Dapat Pinjaman Bank, Pengusaha Kesulitan Penuhi Syarat
Pertemuan antara BPC HIPMI dengan Lembaga Perbankan dan Non Bank di Gedung Bank Indonesia Cirebon (Foto: Frans Mokalu/KBR)

KBR, Cirebon– Pelaku usaha di Cirebon sulit untuk mendapat pinjaman dari bank, khususnya untuk pengusaha yang baru merintis. Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengusaha baru. Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Seluruh Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Cirebon, Ekky Bahtiar menyatakan, sekitar 40 pengusaha baru di Kabupaten Cirebon sulit mendapatkan dana pinjaman dari Bank karena sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah jaminan dan tempat usaha atau kantor.

“Pelaku usaha baru sulit mendapat kredit dari Bank. Kendalanya adalah, mereka tidak punya kantor dan tidak punya jaminan,” katanya, ditemui usai menghadiri Pertemuan antara Pengusaha Muda dengan Perbankan dan Non Bank di Gedung Bank Indonesia Cirebon, Selasa (04/26).

Akibatnya, ia melanjutkan, pengusaha baru kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya dan menghambat terwujudnya 2 ribu pengusaha muda di Kabupaten Cirebon. Pelaku usaha baru sendiri, terdapat di 7 Kecamatan dan 11 Desa di Kabupaten Cirebon

“Kami punya mimpi mencetak 2 ribu pengusaha muda,” imbuhnya.

Untuk mengatasi kesulitan ini, pihaknya akan menjadi jembatan antara pengusaha baru dengan Kepala Desa untuk mendapatkan dana hibah.“Kami akan memfasilitasi pengusaha dengan kepala desa agar dapat mengakses dana hibah kewirausahaan,” ungkapnya.

Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia: Kami Butuh Jaminan

Sementara, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Komisariat Cirebon, Mu’min mengatakan, pihaknya dapat meminimalisir kesulitan akses pinjaman bank bagi pengusaha baru.

“Sebenarnya akses pinjaman ke bank dapat diminimalisir, dengan syarat kami dapat jaminan pengembalian pinjamannya lancar,” katanya.

Ia pun menyatakan, akan memperlunak persyaratan agar seluruh pengusaha binaan BPC HIPMI dapat mengakses pinjaman dari bank.“Persyaratan itu kan umum. Intinya kami mendukung BPC HIPMI,” imbuhnya.

Namun, ia mengakui, selama ini masih ada pelaku usaha tidak memiliki kesadaran yang baik dalam membayar pinjaman ke bank.“Sekitar 3.200 pelaku usaha di Cirebon sudah mengakses pinjaman di Bank, sekitar 4,7 persennya tidak lancar membayar pinjaman,” katanya.

Ia menjelaskan, alasan macetnya pembayaran cicilan itu diantaranya adalah mulai dari usaha yang tidak berjalan dengan baik sampai hilangnya agunan.“Kami tetap melakukan penagihan terus-menerus sesuai dengan prosedur, hingga jalan terakhirnya adalah pengamanan jaminan,” tutupnya.

Editor: Dimas Rizky 

  • kredit
  • Bank
  • pinjaman

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!