BERITA

Petani Bondowoso Kewalahan Terima Pesanan Beras Organik

Petani Bondowoso Kewalahan Terima Pesanan Beras Organik

KBR, Bondowoso – Banyaknya permintaan beras organik membuat petani asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, kewalahan memenuhi pesanan. Besarnya jumlah permintaan pasar, belum sebanding dengan jumlah produksi beras organik yang dihasilkan petani.

Salah seorang petani beras organik, Azis mengatakan, pihaknya sering mendapatkan permintaan beras organik dari luar daerah dengan jumlah cukup besar. Namun karena keterbatasan alat dan lahan, petani tidak mampu memenuhi pesanan tersebut.

“Untuk permintaan keluar daerah, ada yang satu minggu minta disuplai 9 ton beras organik. Mana kami bisa?” kata Azis saat menyampaikan keluhannya dalam Rembuk Tani bersama Bupati Bondowoso. 

Meski permintaan terus berdatangan, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh para petani beras organik di Bondowoso. Dikatakan Azis, sampai saat ini masih banyak petani yang belum memiliki alat mesin giling untuk padi organik. Selain itu, masih banyak petani yang enggan menjual beras organik mereka di kios jika tidak dibayar dimuka.

“Namanya petani, kalau mau jualan beras mereka mintanya dibayar tunai di depan. Padahal kalau kios biasanya bayar setelah barang habis,” imbuhnya.

Bupati Bondowoso, Amin Said Husni sendiri mengatakan, telah mempersiapkan rencana kerja untuk memperluas lahan organik yang ada sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Dikatakan Amin, pihaknya menargetkan akan ada 100 hektar lahan murni organik pada 2018 mendatang.

“Kita juga punya rencana untuk kluster pertanian organik sampai 100 hektar di tahun 2018. Sekarang kita punya 25 hektar, jadi arah kita memang ke sana. Tapi tentu harus diikuti dengan peningkatan kualitas mutunya. Tentu tidak mudah dan murah, makanya bertahap,” kata Amin Said Husni.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Bondowoso, dari luas lahan sekitar 25 hektar, produksi beras organik di Bondowoso dalam satu kali panen bisa mencapai 83 ton beras. Ini artinya dalam satu tahun, produksi beras organik di Bondowoso bisa mencapai 250 ton beras.

Kabupaten Bondowoso sendiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menjadi lumbung pangan nasional. Setiap tahun Bondowoso selalu mengalami surplus beras. Prestasi ini diperkuat dengan dicanangkannya Program Bondowoso Pertanian Organik (Botanik) yang dimulai sejak 2008 lalu.

Hingga saat in sudah ada sekitar 30 ribu hektar lahan organik di Bondowoso. Dari 30 ribu lahan tersebut, Dinas Pertanian akan secara bertahap mengupayakan untuk mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Organik (LeSOS) Seloleman. 

Editor: Antonius Eko  

  • beras organik
  • Bondowoso

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!