BERITA

Pemkab Bondowoso Belum Berpihak pada Petani Tembakau

"Anggota Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari mengatakan, tidak melihat keseriusan Pemkab Bondowoso dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani tembakau. "

FRISKA KALIA

Pemkab Bondowoso Belum Berpihak pada Petani Tembakau
ilustrasi petani tembakau (foto: Antara)

KBR, Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dianggap belum berpihak pada kepentingan para petani tembakau. 

Anggota Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari mengatakan, tidak melihat keseriusan Pemkab Bondowoso dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani tembakau. Padahal, tembakau Bondowoso sudah terjamin kualitasnya di kalangan pengusaha pabrik rokok

“Kalau dari segi tata cara dan kualitas tanaman kita sudah sangat bagus. Sayangnya tidak diimbangi dengan kepastian unuk para petani utamanya pasca panen. Celakanya lagi ada perusahaan yang bermitra dengan petani, tapi tidak menjamin harga jual mereka lebih tinggi,” kata Tohari saat ditemui KBR, Kamis (2/4/2015). 

Dikatakan Tohari, sudah saatnya Pemkab Bondowoso berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani tembakau utamanya pasca panen, dengan menjamin setiap hasil panen petani akan mendapatkan harga yang sesuai. 

Selain itu, diperlukan juga upaya untuk membuat para investor tertarik untuk membuka pabrik rokok di Bondowoso.

“Selama ini petani kita tidak bisa memproduksi tembakau sebagai bahan baku. Setelah itu selesai, tidak ada lanjutannya. Jadi Pemkab harus memberikan berbagai kemudahan agar pabrikan mau membuka cabang di Bondowoso,” imbuhnya. 

Bondowoso telah memiliki varietas tembakau unggulan, yaitu varieas Maesan 1 dan Maesan 2. Varietas ini telah melalui berbagai macam uji coba oleh Balitas Malang, sebelum diresmikan sebagai varietas tembakau khas Bondowoso. Luas areal tanaman tembakau di Bondowoso mencapai 11.000 hektare lebih dan tersebar di 22 kecamatan. 

Editor: Antonius Eko  

  • petani tembakau
  • Bondowoso

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!