BERITA

Nenek Asyani Sakit Tak Hadiri Sidang

Nenek Asyani Sakit Tak Hadiri Sidang

KBR, Situbondo - Nenek Asyani alias Bu Muaris, terdakwa kasus pencurian kayu jati milik Perhutani, tidak bisa menghadiri sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015), karena masih sakit.

Menurut Anak Nenek Asyani, Linda Nia Sumardini, ibunya masih mengeluh sakit di kepala. Kata dia, sejak keluar dari rumah sakit kemarin, nenek Asyani, terbaring terus di rumah. 

Ia menjelaskan bahwa nenek Asyani sulit sekali makan. Sehingga kesehatannya tidak cepat pulih. Dia khawatir jika dipaksakan mengikuti sidang, kesehatanya akan lebih memburuk.

“Sudah sembuh, tapi masih lemah tidak bisa ke persidangan hari ini. Lagi terbaring sekarang, kalau buat jalan bisa kalau buat makan tidak bisa. Makannya yang susah dari rumah sakit kemarin tidak mau makan,”kata Linda Nia Sumardini. 

Sebelumnya, Seusai mengikuti sidang di PN Situbondo pada Senin (30/3/2015) lalu, nenek Asyani pingsan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Abdurrahman Saleh Situbondo. Ia dirawat selama dua hari dan diperbolehkan pulang ke rumahnya pada Rabu (1/4/2015) kemarin.

Kasus yang menjerat nenek Asyani bermula dari laporan Perhutani ke Polsek Jatibenteng atas hilangnya sejumlah kayu jati di kawasan Jatibenteng pada Juli 2014. Polisi lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa tukang kayu bernama Sucipto.

Dari hasil penyelidikan tersebut, sejumlah kayu yang berada di tempat Sucipto persis seperti kayu milik Perhutani. Kayu-kayu tersebut ternyata kayu yang diantar oleh Asyani. Alhasil, Asyani dan Sucipto pun ditetapkan menjadi tersangka. Namun tidak hanya mereka berdua, menantu Sucipto bernama Ruslan dan pekerjanya Abdus Salam juga ikut jadi tersangka. 

Editor: Antonius Eko 

 

  • Nenek Asyani
  • Situbondo
  • pencurian kayu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!