BERITA

Melanie Subono: Gubernur Ganjar Ditekan PDIP

"Aktivis lingkungan tolak pembangunan pabrik semen di Rembang, Melanie Subono mengatakan, tekanan itu menyebabkan Ganjar berpihak pada PT Semen Indonesia. "

Melanie Subono: Gubernur Ganjar Ditekan PDIP
Warga Kabupaten Rembang yang menolak pembangunan pabrik PT. Semen Indonesia membentangkan spanduk dan poster saat berunjuk rasa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), di Semarang, Jateng, Kamis (16/4

KBR, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dituding tunduk pada tekanan PDI Perjuangan terkait gugatan terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang. Aktivis lingkungan tolak pembangunan pabrik semen di Rembang, Melanie Subono mengatakan, tekanan itu menyebabkan Ganjar berpihak pada PT Semen Indonesia. Karena itu pula, gubernur Jateng ini tidak mampu mengambil sikap tegas dengan membatalkan izin pembangunan pabrik semen tersebut.

"Kalau yang saya ketahui iya (ada tekanan) dengan mata kepala saya sendiri. Pertama ini bukan keinginan dia (Ganjar Pranowo) tapi dari gubernur sebelumnya," kata Melanie saat diwawancara KBR, Selasa (21/4/2015).


Hingga kini gelombang protes dan penolakan pembangunan pabrik semen PT. Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah masih terus bergulir. Bahkan telah digalang juga petisi online di mana setiap penandatanganannya akan langsung disertai dengan pemberitahuan ke Gubernur Jateng, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.


Sebelumnya, PTUN Semarang memenangkan PT Semen Indonesia dalam gugatan perizinan lingkungan atau AMDAL pembangunan pabrik semen. Hakim menilai, gugatan itu kadaluarsa. Sementara Komisi Yudusial tengah menyelidiki hasil putusan tersebut, sebab hakim dinilai tidak mempertimbangkan gugatan substansif seperti dampak ekologis pembangunan pabrik.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • pabrik semen
  • ganjar pranowo
  • rembang
  • melanie subono

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!