BERITA

Kemenlu Bantu Perkenalkan Kopi Bondowoso ke Eropa

Kemenlu Bantu Perkenalkan Kopi Bondowoso ke Eropa
Tri Sari Paramita (kanan) ditemani petani kopi rakyat Desa Sumber Wringin, Bondowoso, Jawa Timur, mencoba memetik kopi atabika yang sudah merah. (foto: Friska Kalia)

KBR, Bondowoso – Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi kopi Arabika hasil produksi petani rakyat di Bondowoso, Jawa Timur, untuk memperluas pasar ekspor ke berbagai negara Eropa Tengah dan Timur.

Melalui Direktorat Eropa Tengah dan Timur, kopi Arabika Bondowoso yang sebelumnya sudah di ekspor ke Swiss dan Amerika akan merambah pasar di Rusia, Ceko, Polandia Hungaria, dan negara Eropa lainnya.

Direktorat Eropa Tengah dan Timur, Tri Sari Paramita mengatakan, pemilihan kopi Bondowoso ini didasari banyak faktor, di antaranya kualitas kopi yang sudah terjamin dan adanya sertifikat indikasi geografis yang sudah dimiliki oleh kopi produksi 40 kelompok tani ini.

“Kawasan Eropa Tengah dan Timur kopi Bondowoso belum masuk. Tapi dengan adanya permintaan pasar untuk komoditi kopi, kami melihat ini kesempatan. Ada beberapa event yang bisa dimanfaatkan antara lain World Food Expo di Moskow September mendatang,” kata Tri Sari Paramita, Kamis (9/4/2015).

Dikatakan Sari, bentuk dukungan yang diberikan Kementerian Luar Negeri kepada para petani kopi ini diantaranya dengan melakukan market intelligence tentang selera pasar, serta mencarikan importir besar untuk menerima pasokan kopi.

Selain itu, Kemlu juga akan membantu petani untuk bisa mengikuti pameran besar di berbagai negara serta mendatangkan para buyer langsung ke Bondowoso.

Untuk itu pihak Kemlu meminta Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk berupaya menjaga kualitas kopi Arabika asal Bondowoso tidak berubah. Tri Sari juga berharap agar pemkab bisa memfasilitasi berbagai kebutuhan para petani untuk menunjang proses produksi yang berkualitas.

Sementara itu, salah seorang petani kopi rakyat Mat Khosen menyambut baik rencana Kemlu untuk membantu pemasaran kopi rakyat yang mereka kelola. Menurut Mat Khosen sebagai petani, pihaknya merasa sangat berterima kasih atas perhatian Pemkab dan Pemerintah Indonesia yang sejauh ini sudah membantu untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.

“Rasanya tidak bisa dibayangkan, menggembirakan. Kami diberi pintu yang terbuka melalui pembinaan. Dan petani semakin sejahtera,” kata Mat Khosen.

Saat ini luas lahan tanaman kopi rakyat di Bondowoso mencapai enam ribu hektar. Lahan itu tersebar di beberapa sentra kopi seperti Kecamatan Pakem, Maesan, Sumber Wringin, Cermee, Botolinggo dan Sempol.

  • kopi
  • Bondowoso
  • Eropa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!