NUSANTARA

Jemaat GKI Yasmin Minta Walikota Bogor Penuhi Permintaan Wantimpres

"Gereja Kristen Indonesia taman Yasmin meminta Walikota Bogor, Jawa Barat Bima Arya memenuhi permintaan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres)"

Guruh Dwi Rianto

Jemaat GKI Yasmin Minta Walikota Bogor Penuhi Permintaan Wantimpres
GKI Yasmin, Walikota Bogor, Bima Arya, Wantimpres

KBR68H, Jakarta - Gereja Kristen Indonesia taman Yasmin meminta Walikota Bogor, Jawa Barat Bima Arya memenuhi permintaan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) (Baca: Wantimpres Minta Bima Arya Tuntaskan Masalah GKI Yasmin). Ini diungkapkan juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging menyusul permintaan Watimpres agar Walikota dari Partai Amanat Nasional itu menuntaskan sengketa pembangunan gereja paling lambat Oktober nanti. Bona mengatakan, usulan itu logis karena sengketa pengadilan sudah selesai sejak empat tahun lalu.


"Kita tidak menghitungnya, oh ini hanya beberapa bulan, tidak. Yang sudah terjadi bertahun-tahun saya kira sangat logis untuk diberikan batas waktu kapan hukum bisa ditegakkan lagi. Oktober saya kira sangat logis. Walikota, siapapun orangnya, tidak dalam posisi netral. Pak Wali, dalam hal ini pak Bima, justru adalah orang yang diberi kewajiban hukum untuk melaksanakan perintah pengadilan," kata Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging ketika dihubungi KBR68H, Jumat (18/04).


Penyelesaian pembangunan gereja GKI Yasmin berlarut-larut. Kasus ini muncul  sejak bekas Walikota Bogor Diani Budiarto membatalkan izin pendirian GKI Yasmin pada 2008. Tahun 2010 Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang meminta Walikota Bogor membatalkan pencabutan IMB GKI Yasmin. Massa ormas radikal yang mengatasnamakan umat Islam bahkan turut mengusir jemaat GKI Yasmin.


Editor : Sutami

  • GKI Yasmin
  • Walikota Bogor
  • Bima Arya
  • Wantimpres

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!