NUSANTARA

WALHI: Tangkap Pembakar Hutan di Tebo Jambi!

"KBR68H, Jakarta - Dinas Kehutanan Provinsi Jambi diminta memburu dan menindak pelaku pembakaran belasan titik api di hutan kabupaten Tebo, Jambi. Pembakaran terjadi di bekas lahan hak pengelolaan hutan PT IPA."

WALHI: Tangkap Pembakar Hutan di Tebo Jambi!
Kebakaran lahan, hutan Jambi, titik api, kabut asap

KBR68H, Jakarta - Dinas Kehutanan Provinsi Jambi diminta memburu dan menindak pelaku pembakaran belasan titik api di hutan kabupaten Tebo, Jambi. Pembakaran terjadi di bekas lahan hak pengelolaan hutan PT IPA.

Direktur Eksekutif LSM Lingkungan Walhi Jambi Musri Naul mengatakan pelaku kemungkinan besar bukan masyarakat sekitar. Sebab, warga tidak memiliki peralatan mengolah hutan hingga ke pedalaman.

Musri Naul mengatakan jika pembakaran lahan di Tebo terus berlanjut, bisa memunculkan konflik dengan warga.

"Yang jelas ini tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Tebo dan Provinsi Jambi. Terutama kehutanan yang diberi amanat untuk menjaga hutan. Mereka punya pasukan dan alat. Jelas, ketika orang membuka hutan, pasti akan terganggu semua. Masyarakat tidak mungkin melakukan itu karena mereka tidak perlu menebang kayu. Bagi mereka, yang ada di sekitar mereka sudah cukup. Mereka juga tidak punya alat secanggih itu karena modalnya besar," kata Direktur Eksekutif LSM Lingkungan Walhi Jambi Musri Naul ketika dihubungi KBR68H.

Direktur Eksekutif LSM Lingkungan Walhi Jambi Musri Naul menambahkan, pembakaran terjadi di bekas hak pengelolaan lahan PT IPA.

Pengelolaan hutan itu telah diserahkan kembali kepada Pemerintah Kabupaten Tebo. PT IPA kewalahan mengurus besarnya luas wilayah tersebut yang mencapai 150 ribu hektar.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Provinsi Jambi, sejak awal hingga pertengahan April sudah ada 28 titik panas di Riau. Keberadaan dan jumlah titik panas itu naik turun. Titik api terbanyak di Kabupaten Tebo yang terdapat ribuan hektar hutan produksi.

  • Kebakaran lahan
  • hutan Jambi
  • titik api
  • kabut asap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!