NUSANTARA

Pemkot Surakarta Ancam Cabut Ijin Warnet yang Bandel

"Pemkot Surakarta memperketat pengawasan para pelajar yang membolos sekolah. Juru bicara Satpol PP pemkot Surakarta, Bambang MBS menyatakan para pelajar pembolos sekolah biasa berada di lokasi warung internet, game online, dan playstations."

Yudha Satriawan

Pemkot Surakarta Ancam Cabut Ijin Warnet yang Bandel
pemkot surakarta, warnet

KBR68H, Surakarta - Pemkot Surakarta memperketat pengawasan para pelajar yang membolos sekolah. Juru bicara Satpol PP pemkot Surakarta, Bambang MBS menyatakan para pelajar pembolos sekolah biasa berada di lokasi warung internet, game online, dan playstations. Menurut Bambang, Pemkot Surakarta tak segan mencabut ijin usaha jika pengelola menerima para pelajar berseragam membolos sekolah bermain di lokasi tersebut.

“Sudah kita lakukan sosialisasi sejak setahun hingga 2 tahun lalu, setiap lokasi kita tempel selebaran kalau ada pelajar bermain dengan berseragam/ bolos sekolah Wajib ditolak, jangan biarkan mereka berada di lokasi tersebut. Jika aturan itu dilanggar, kita cabut ijin usaha mereka,"tegas Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengungkapkan pengawasan para pelajar yang membolos tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga peran orang tua dan sekolah.Apalagi saat ini sedang berlangsung ujian nasional yang menentukan nasib siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Pemkot Surakarta terus merazia warung internet, game online, dan playstations dan mall atau pusat perbelanjaan. Razia difokuskan pada para pelajar yang membolos sekolah. Pemkot beralasan razia tersebut untuk mendukung suasana belajar bagi siswa yang saat ini sedang berlangsung ujian nasional. Ada 24 lokasi yang menjadi lokasi razia dan tempat berkumpulnya para pelajar di kota Surakarta membolos sekolah.

  • pemkot surakarta
  • warnet

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!