NUSANTARA

Cirebon Berpotensi Jadi Pusat Budaya Religi dan Edukasi

"KBR68H, Cirebon - Kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki Cirebon, dan juga perkembangan informasi dan industri yang sangat pesat menjadi penunjang tercapainya cita-cita Cirebon sebagai pusat budaya religi dan edukasi."

Radio Suara Gratia

Cirebon Berpotensi Jadi Pusat Budaya Religi dan Edukasi
cirebon, pusat budata religi, edukasi

KBR68H, Cirebon - Kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki Cirebon, dan juga perkembangan informasi dan industri yang sangat pesat menjadi penunjang tercapainya cita-cita Cirebon sebagai pusat budaya religi dan edukasi. Maka dari itu, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) berencana memasukkan Cirebon dalam peta wisata Dunia.

Hal ini disampaikan Direktur Informasi dan Media kemenlu RI P.L.E. Priatna, dalam lokakarya bertema “Pentingnya Proses Seleksi Informasi Guna Memperoleh Data Akurat Bagi Diplomasi,” dan “Peningkatan Kapasitas Pejabat Penerangan dan Humas,” di Hotel Aston Jl Brigjen Dharsono (by Pass) Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, yang dihadiri langsung oleh petinggi Kementrian Luar Negeri Indonesia, beberapa tokoh media Nasional, Endy M Bayuni Senior The Jakarta Post, Walikota Cirebon Ano Sutrisno, dan beberapa musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kota Cirebon.

P.L.E. Priatna mengatakan, lokakarya yang sedang dilakukan merupakan kegiatan gabungan tema, antara kerja Direktorat Informasi dan Media dengan Direktorat Kemanan Dipolmatik Kemenlu RI.

“Tujuannya adalah untuk mensosialisasi kebijakan-kebijakan diplomasi internasional agar lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.”katanya.
Ia menjelaskan, yang menjadi hambatan di masyarakat luas selama ini adalah, paragidma dan arti kemanfaatan pemerintah yang diberikan pada masyakat yang selalu diterjemahkan dalam bentuk bantuan materi dan fisik secara langsung. Sedangkan, tidak seluruhnya kementrian bergerak dan dapat memberikan bantuan secara langsung secara materi dan fisik.

Ditempat yang sama Direktur Keamanan Diplomatik Kemenlu RI Ign. Kristanyo Hardojo menjelaskan, Cirebon menjadi pilihan untuk menggelar kegiatan ini karena sebagai tim diplomat, pihaknya memiliki tugas untuk mampu menjual apa yang menarik dari Indonesia di Mata Internasional, dan Cirebon masuk menjadi bagian penting dari Indonesia, apalagi, dapat dilihat banyak sekali hal yang berkembang pesat dan maju di Cirebon.

“Cirebon juga kan Indonesia, kita ingin melihat secara langsung mulai dari pemimpinnya hingga potensi wisata dan kulinernya, yang memang banyak menyita perhatian wisatawan domestik dan internasional.”ujarnya.

Ia melanjutkan, alasan kegiatan  lokakarya diadakan Cirebon untuk melakukan pendalaman riset dan pembuktian akan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki Cirebon. Pihaknya mengaku malu menjelaskan Cirebon di mata dunia, sedangkan pihak Kemenlu RI sendiri belum pernah menjamah dan melakukan penelitian sedikitpun di Cirebon. Ia menambahkan, perkembangan untuk menjadikan dan memasukan Cirebon di Peta Wisata Dunia akan terus berproses.

Sumber: Radio Suara Gratia

  • cirebon
  • pusat budata religi
  • edukasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!