NUSANTARA

Tolak Aktivitas Tambang, Warga Rembang Blokir Jalan

"Warga memasang poster tuntutan, sebelum ada musyawarah, penambangan berhenti total, apapun alasannya."

blokir

KBR, Rembang - Puluhan warga Desa Padaran Rembang, Jawa Tengah melakukan penutupan akses jalan kampung, memprotes tambang tanah uruk di sebelah selatan desa.

Aksi sejak Senin sore (13/3/2023) dilakukan oleh para pemuda. Kemudian pemblokiran jalan berlanjut Selasa pagi (14/3/2023) melibatkan kaum wanita.

Warga memasang poster tuntutan, sebelum ada musyawarah, penambangan berhenti total, apapun alasannya.

Kepala Desa Padaran, Rembang, Munawari ketika dikonfirmasi KBR membenarkan masyarakat merasa terganggu. Utamanya kondisi jalan menjadi becek seusai hujan dan berdebu ketika cuaca panas.

Aktivitas lalu lalang truk juga sempat dihentikan, namun muncul informasi penambang akan menggali lagi. Pihak desa tidak langsung mengizinkan, tapi menyarankan untuk diadakan musyawarah desa (Musdes) terlebih dahulu.

"Memang benar ada kegiatan tambang tanah uruk, sempat kita hentikan, karena ada keluhan warga. Rencana dari pihak penambang akan menggali lagi, saya tidak langsung ngizini. Tapi saya arahkan musyawarah dengan warga dulu. Kalau warga memperbolehkan, silahkan. Tapi kalau warga tidak ngizini, ya jangan," tutur Kades.

Munawari menambahkan sebelum penutupan jalan, masyarakat memang sempat mengadu ke Balai Desa, kemudian difasilitasi pertemuan. Kesepakatan awal hanya satu titik, tapi kalau tambang melebar, pihaknya mewajibkan musyawarah dengan masyarakat.

Tujuannya, supaya tidak terjadi benturan antara penambang dengan warga sekitar.

"Kebetulan yang punya tanah dan yang kerja, juga warga Desa Padaran. Tapi yang mengkoordinir tambang tanah uruk, orang luar desa. Yang terdampak warga sini. Prinsipnya, kita musyawarahkan," tandasnya.

Baca juga:

- Polda Jateng Usut 6 Kasus Tambang Ilegal

- Dugaan Gratifikasi Polri di Tambang Ilegal, DPR Minta Pemerintah Turun Tangan

Pihak Desa Padaran, Rembang sudah menjadwalkan musyawarah di balai desa pada Selasa malam ini (14/3/2023), dengan mengundang perwakilan penambang, pemilik tanah, tokoh masyarakat dan perangkat desa.

“Termasuk dari Babinsa dan Babinkamtibmas kita undang, untuk membicarakan masalah ini, “ pungkasnya.

Editor: Fadli

  • tambang
  • tolak tambang
  • rembang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!