NUSANTARA

Tiket MotoGP Mandalika, Pembeli Terbanyak dari Jabar

Calon penonton menunjukkan tiket MotoGP di stan penukaran tiket Eks Bandara Selaparang, Mataram, NTB

KBR, Mataram-  Tiket nonton balap MotoGP hingga saat ini sudah terjual lebih dari 100 ribu untuk menonton dari tanggal 18 - 20 Maret 2022. 100 Ribuan tiket itu paling banyak dibeli oleh masyarakat Jawa Barat dan Jawa Timur, diikuti kemudian dari Jakarta, Bali dan NTB.

Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Arie Prasetyo mengatakan, penonton MotoGP seri kedua Indonesia kali ini hampir seluruhnya berasal dari dalam negeri.

"Kalau yang dari luar negeri yang pasti ada 2.500 yang official, mereka datang kan bukan penonton namun official, kru,dan pembalap mereka semua orang luar negeri. Tapi kalau penonton bisa dibilang mungkin ya hampir 100 persen orang Indonesia. Dari mana mereka, ada yang dari Lombok ada yang dari luar Lombok, tapi memang dari data pembelian, pembeli yang paling banyak yaitu nomor satu Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali dan NTB," kata Arie Prasetyo, Rabu (16/3)

Baca juga:


Arie mengatakan pembeli tiket terbanyak sekitar 63 ribu itu di hari ketiga yakni Minggu 20 Maret 2022. Hal  karena  balapan puncak digelar pada Minggu.

Sementara untuk balapan hari Jumat dan Sabtu, datanya masih fluktuatif. Namun kalau ditotal jumlah penonton selama tiga hari event MotoGP digelar, penontonya diatas 100 ribu orang.

Untuk mengurai kepadatangan saat event berlangsung nantinya, mulai Rabu kemarin  sudah mulai membuka stand penukaran tiket menjadi gelang yang bisa dikenakan oleh penonton di dalam sirkuit. 

Penukaran disiapkan di dua lokasi masing di eksBandara Selaparang dan eksGedung Embarkasi Haji Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). 

Editor: Rony Sitanggang

  • MotoGP Mandalika 2022
  • ITDC

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!