KBR, Jayapura - Kapolda Papua Mathius D Fakhiri meminta pembangunan base transceiver station (BTS) di enam wilayah rawa dihentikan sementara waktu.
Mathius mengatakan enam wilayah yang rawan gangguan kelompok bersenjata antara lain Puncak, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.
Sebelumnya, Polri menjalankan Operasi Damai Cartenz di lima wilayah rawan, yaitu Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Nduga, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Puncak Ilaga.
Ia mengatakan telah menyurati PT Palapa Timur Telematika (PTT) sebagai pelaksana pembangunan BTS di wilayah Papua, agar menghentikan sementara waktu pekerjaan pembangunan BTS di sana.
"Saya sudah mengirim surat kepada PT itu. Saya titip supaya pembangunan pembangunan BTS yang di titik-titik yang sangat memungkinkan terjadi korban jiwa, ini kita minta untuk berhenti. Karena diganggu oleh masyarakat yang berafiliasi bahkan kelompok itu sendiri, kelompok kekerasan bersenjata ini," kata Mathius Fakhiri, Selasa (15/3/2022).
Mathius Fakhiri juga meminta perusahaan yang mengerjakan pembangunan BTS di Papua maupun pembangunan infrastruktur lainnya, semisal jalan, jembatan dan sebagainya, untuk memberitahukan kepada aparat keamanan dimana saja lokasi pekerjaan mereka.
Apabila aparat keamanan mengetahui lokasi pekerja perusahaan, kata Mathius, maka dapat dengan mudah menemukan mereka, dan menentukan langkah jika terjadi gangguan keamanan.
Baca juga:
- Kelompok Bersenjata Tembak 8 Pekerja Tower BTS di Kabupaten Puncak, Papua
- Korban Penembakan Kelompok Bersenjata Dimakamkan di Kota Palu
Editor: Agus Luqman