NUSANTARA

Ratusan Nakes Terpapar COVID, Pemkot Solo Rekrut Relawan Kesehatan

"Data terakhir dari Pemkot Solo, hingga akhir pekan kemarin, ada sekitar 500 tenaga kesehatan di Solo terpapar virus Covid-19."

nakes
Lokasi tempat isolasi terpadu Pemkot Solo di Graha Wisata Niaga Sriwedari, Solo, Rabu (9/3/2022). (Foto: KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Solo - Pemerintah Kota Solo Jawa Tengah merekrut sejumlah relawan kesehatan untuk mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan para relawan itu untuk membantu pelayanan di tempat isolasi terpusat, setelah ada ratusan tenaga kesehatan di kota itu terpapar Covid-19.

"Sebanyak 12 sukarelawan direkrut untuk pelayanan di tiga lokasi isolasi terpadu atau isoter. Juga ada di Dinas Kesehatan. Hanya karena sekarang kondisi Covid sudah stabil, tidak perlu banyak relawan," kata Siti Wahyuningsih, Rabu (9/3/2022).

Baca juga:


Siti Wahyuningsih mengatakan Dinas Kesehatan Kota Solo kini menutup sementara layanan beberapa puskesmas pembantu (pustu) menyusul minimnya tenaga kesehatan atau nakes untuk operasional.

Tenaga kesehatan di Solo, terutama yang berada di Puskesmas induk, kini terbatas karena banyak yang terpapar Covid-19. Mereka kini menjalani isolasi mandiri. Untuk mengisi kekurangan, pemerintah menarik tenaga kesehatan dari Puskesmas pembantu ke Puskesmas Induk.

Data terakhir dari Pemkot Solo, hingga akhir pekan kemarin, ada sekitar 500 tenaga kesehatan di Solo terpapar virus Covid-19.

Nakes yang terkena Covid-19 di Solo itu baik yang melakukan pelayanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit. Nakes yang menjalani isolasi mandiri itu berdampak pada pelayanan di fasilitas kesehatan antara lain Puskesmas maupun Rumah sakit.

Pengelola fasilitas kesehatan harus mengatur jadwal nakes dan merekrut relawan kesehatan agar pelayanan kepada masyarakat tak terganggu.

Editor: Agus Luqman

  • Covid-19
  • nakes
  • jawa tengah
  • relawan COVID-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!