NUSANTARA

Aktivis ULMWP Dibebaskan Polisi Usai Diperiksa 8 Jam, Salah Satunya Buchtar Tabuni

"Sesampainya di lokasi, polisi berdialog bersama pihak yang ada di situ."

Arjuna Pademme

Aktivis ULMWP Dibebaskan Polisi Usai Diperiksa 8 Jam
Buchtar Tabuni (bertopi hitam) saat ditangkap dan dibawa ke Mapolres Jayapura bersama rekannya, Kamis, 24 Maret 2022. Foto: KBR/Arjuna Pademme

KBR, Jayapura- Polisi membebaskan tujuh orang aktivis United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang ditangkap Polres Kota Jayapura, Papua pada Kamis, 24 Maret 2022. Mereka dibebaskan setelah menjalani pemeriksaan selama delapan jam.

Satu di antara aktivis ULMWP yang ditangkap adalah Ketua Parlemen Nasional West Papua atau PNWP, Buchtar Tabuni. Kapolres Kota Jayapura, Gustav Urbinas mengatakan Buchtar Tabuni bersama enam rekannya sempat ditangkap dan dimintai keterangan karena berupaya melawan polisi.

"Di saat kami mengamankan mereka karena terjadi perkelahian, karena telah melakukan perlawanan kepada petugas, maka ada beberapa orang yang cedera, di antaranya dua anggota kita dan juga mungkin dari tujuh orang yang akhirnya kita tangkap dan amankan," kata Gustav Urbinas, Jumat (25/3/2022).

Baca juga:

Kapolres Kota Jayapura, Gustav Urbinas mengklaim, ketika itu tim Polres Kota Jayapura melakukan patroli di wilayah Kamp Wolker, Distrik Heram, Kota Jayapura. Tim patroli kemudian menerima informasi ada pertemuan terselubung beberapa aktivis ULMWP. Polisi kemudian mengecek kebenaran informasi itu, ke salah satu rumah di sekitar Kamp Wolker.

Sesampainya di lokasi, polisi berdialog bersama pihak yang ada di situ. Namun, tiba tiba ada yang berupaya menyerang polisi. Saat polisi akan menangkap terduga penyerangan, terjadi perlawanan yang melibatkan beberapa orang di lokasi. Dua anggota polisi terkena pukulan, namun tidak mengalami luka serius.

Editor: Sindu

  • United Liberation Movement for West Papua
  • ULMWP
  • Polres Kota Jayapura
  • Papua
  • Buchtar Tabuni
  • Aktivis ULMWP

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!