BERITA

Imbas Social Distancing, Stok Darah PMI Pati Menipis

Imbas Social Distancing, Stok Darah PMI Pati Menipis

KBR, Pati - Persediaan darah di PMI Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menipis sejak pemerintah memberlakukan kebijakan social distancing atau pembatasan kegiatan massal.

Akibat kebijakan tersebut, PMI Kabupaten Pati terpaksa membatalkan sejumlah agenda donor darahnya. Kegiatan jemput donor darah juga turut terhambat. Hal ini diungkapkan Syafaati, Humas PMI Kabupaten Pati.

“Jadwal yang kami buat selama sebulan kami batalkan semua. Ada sekitar tujuh agenda donor darah, itu merupakan jumlah yang banyak, karena sistemnya persediaan darah di PMI itu mengalir, tidak kita stok banyak tapi untuk ke depan jalan di tempat," kata Syafaati, Jumat (20/3/2020).

Menurut Syafaati kini stok darah di PMI Kabupaten Pati sudah tergolong kritis. Namun, pihaknya tidak bisa memaksa para pendonor untuk menyumbangkan darahnya.

"Jadi hari ini (donor), besok pagi digunakan, karena darah itu ada masa berlaku. Karena PMI dari masyarakat untuk masyarakat. PMI tetap semangat untuk kemanusiaan, tapi terkalahkan dengan kebijakan yang ada. Kita tidak bisa memaksakan instansi itu untuk mengadakan donor karena itu kebijakan masing-masing instansi,” katanya lagi.

Berita Terkait: Stok Darah di Bandung Menipis, PMI Ajak Pendonor Datang ke RS

Karena berbagai kendala itu, kini PMI Kabupaten Pati memberlakukan sistem donor tukar.

"Setiap pasien yang membutuhkan darah harus membawa pendonor, untuk menukar darah yang dibutuhkan tanpa memandang golongan darahnya," jelas Syafaati.

Menurut dia, tidak ada penularan Covid-19 melalui transfusi darah, karena warga hanya dibolehkan mendonor jika dalam kondisi sehat.

Orang-orang yang baru pulang dari luar negeri juga tidak serta merta bisa mendonorkan darahnya, karena mereka harus menjalani karantina terlebih dulu selama dua sampai empat minggu.

Editor: Ardhi Rosyadi

  • pmi
  • donor darah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!