BERITA

Hadapi Corona, Banyuwangi Siapkan Jaring Pengaman Ekonomi bagi Pekerja Upah Harian

""Terutama yang paling kelihatan misalnya tukang becak, penjual makanan di sekolah- sekolah. Ini sedang kita identifikasi.""

Hadapi Corona, Banyuwangi Siapkan Jaring Pengaman Ekonomi bagi Pekerja Upah Harian
Ilustrasi: Tukang becak, kelompok pekerja harian yang rentan kehilangan pemasukan akibat wabah Covid-19. (Foto: Wikimedia/CEphoto-Uwe Aranas)

KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sedang menyiapkan jaring pengaman untuk pekerja harian yang rentan kehilangan pemasukan akibat wabah Covid-19.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai jaring pengaman diperlukan agar taraf hidup mereka tidak semakin merosot.

“Ini memang kita sedang menghitung jaring pengaman sosial, terutama mereka yang menjadi tulang punggung masyarakat yang penghasilannya harian. Terutama yang paling kelihatan misalnya tukang becak, penjual makanan di sekolah- sekolah. Ini sedang kita identifikasi," kata Anas kepada KBR, Kamis (19/3/2020).

Anas menyebut jaring pengaman ini akan berupa pemberian bantuan sembako serta barang kebutuhan lainnya.

Anas juga menjanjikan program bantuan sosial untuk warga miskin nonproduktif di Banyuwangi akan tetap berjalan, semisal program 'Rantang Kasih' yang mendistribusikan makanan untuk warga lanjut usia sebatang kara setiap hari secara gratis.

"Maka program untuk Rantang Kasih akan terus kita tingkatkan. Dan kita berharap untuk BUMN dan swasta nanti untuk bersama- sama, untuk membantu ini, jaring pengaman sosial yang sifatnya untuk hidup harian,” kata Anas.

Di kesempatan terpisah, seorang pengemudi becak bernama Hariyadi menyatakan ia memang butuh bantuan dalam menghadapi wabah Covid-19.

Hariyadi mengaku sudah mendapat informasi soal wabah ini. Namun, ia tetap harus bepergian untuk mencari nafkah.

"Jika tidak keluar rumah, maka tidak akan mendapat penghasilan," kata dia.

Editor: Agus Luqman

  • kemiskinan
  • pekerja harian
  • Banyuwangi

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Pier yosua rihi4 years ago

    Mohon maaf ... utk dampak ekonomi akibat covid19 saya kira bukan hanya tukang becak saja yg terdampak. Saya yg sebagai PKL pun sangat terdampak. Omset terjun bebas hingga 70%. Saatnya pemkab hadir dalam masalah ini.