BERITA

Warga Cirebon Meninggal Diduga Flu Burung, Keluarga Dikucilkan Tetangga

Warga Cirebon Meninggal Diduga Flu Burung, Keluarga Dikucilkan Tetangga


KBR, Cirebon - Keluarga Joko di Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dikucilkan tetangga sekitar. Pengucilan itu disebabkan Joko yang meninggal pada Minggu (5/3/2017) lalu diduga disebabkan virus flu burung.

Meski sepekan setelah Joko meninggal belum ada kepastian dari rumah sakit mengenai penyebab meninggalnya Joko, namun keluarganya sudah merasakan dampaknya.


Salah seorang anggota keluarga dan juga menantu Joko, Toni (38 tahun) mengatakan sejak mertuanya meninggal pekan lalu, para tetangga mengucilkan keluarganya. Saat proses pemakaman pun hanya sedikit warga yang ikut mengantar jenazah ke pemakaman. Itu pun mereka menggunakan masker wajah.


"Sekarang orang-orang yang lewat depan rumah saya semuanya tutup hidung. Hampir tidak ada yang melayat, tahlilan juga sedikit sekali yang datang. Biasanya di kampung saya kalau ada yang meninggal guyub, tapi sekarang mereka takut," kata Toni, di Cirebon, Jumat (10/3/2017).


Tidak diketahui dari mana kabar itu muncul, namun santer terdengar Joko meninggal karena virus flu burung. Namun warga menyebut ada ayam peliharaan Joko yang mati mendadak pada pekan lalu.


Dua hari setelah ayamnya mati mendadak, Joko melewati kandang bebek dan setelah itu dikabarkan ia menderita sesak nafas. Joko kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Pura Bahagia Cirebon, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Gunung Jati Cirebon.


Joko meninggal pada Minggu (5/3/2017) saat dirawat di ruang isolasi. Setelah itu, salah seorang anak Joko, Agung (16 tahun) juga mengalami sesak nafas dan juga dirawat di ruang isolasi RSUD Gunung Jati Cirebon.

Belum ada keterangan dari Dinas Kesehatan Cirebon maupun RSUD Gunung Jati mengenai penyebab pasti meninggalnya Joko, dan benar tidaknya ada serangan flu burung pada unggas peliharaan korban.

Editor: Agus Luqman 

  • flu burung
  • Cirebon
  • Jawa Barat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!