Bagikan:

Gubernur Sumut Pastikan Relokasi Pengungsi Sinabung Rampung Tahun Ini

Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengaku telah memerintahkan Bupati Karo Terkelin Brahmana untuk mencari lahan relokasi.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 26 Mar 2017 15:47 WIB

Author

Yudi Rachman

Gubernur Sumut Pastikan Relokasi Pengungsi Sinabung Rampung Tahun Ini


KBR, Tapanuli Tengah - Relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dipastikan rampung tahun ini. Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengaku telah memerintahkan Bupati Karo Terkelin Brahmana untuk mencari lahan relokasi.

Sebab, kata dia, selama ini kendala utama rekolasi 10 ribu jiwa itu adalah pengadaan lahan. Ditambah lagi, penolakan warga asli.

"Saya sudah perintahkan aturan Desember kemarin sudah harus selesai, cuma faktor lahan belum clear, sama Pak Bupati dilakukan koordinasi agar mempercepat proses itu," ujarnya kepada KBR di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (26/3/2017).

"Bupati yang cari lahannya kemudian nanti disosialiasikan kepada pengungsi," imbuhnya.

Pemprov pun, kata Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi, bakal terus memantau langkah pemerintah kabupaten dalam menyelesaikan persoalan lahan.

Baca juga:

Sebelumnya, pemerintah masih berupaya merampungkan relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung tahap II, untuk 1.903 kepala keluarga (KK). Sebanyak 1.655 unit rumah ditargetkan selesai pada Agustus 2017. Kemudian, selanjutnya relokasi 1.050 KK pada tahap III.

Namun, pemerintah mengaku kesulitan lantaran ketiadaan lahan.

Juru bicara BNPB Sutopo Purwonugroho mengatakan, tanpa lahan baru, relokasi akan terhambat. Kalau sudah begitu, warga akan lebih lama tinggal di pengungsian dan sulit membangun kehidupan yang lebih baik.

Kunci utama penyelesaian penanganan pengungsi Gunung Sinabung itu menurutnya, adalah penyediaan lahan untuk permukiman dan usaha tani. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memberikan lahan area penggunaan lain (APL) seluas 6.300 hektar yang cukup untuk permukiman dan usaha tani. Namun, seluruh lahan tersebut sudah dikuasai pihak lain.

Baca juga:


Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Kabar Baru Jam 7

Badai PHK dan Tingginya Pengangguran

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Desakan Bikin Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus

Most Popular / Trending