BERITA

Dinyatakan Status Quo, Gereja Methodist Parung Panjang Surati Presiden

"Pengurus Gereja Methodist mengadu ke Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) pada Rabu (8/3/2017), dan meminta bantuan perlindungan bagi jemaat untuk beribadah. "

Dinyatakan Status Quo, Gereja Methodist Parung Panjang Surati Presiden
Ilustrasi. (Foto: KBR)


KBR, Jakarta - Pengurus Gereja Methodhist Parung Panjang, Efendi Hutabarat mengaku belum menerima hasil pertemuan resmi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bogor.

Menurut keterangan dari FKUB, dalam pertemuan itu diputuskan status Gereja Methodist dalam keadaan status quo, dan tidak boleh ada kegiatan apapun.


Terhadap keputusan itu, pengurus Gereja Methodist mengadu ke Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) pada Rabu (8/3/2017), dan meminta bantuan perlindungan bagi jemaat untuk beribadah.


Rencananya, pengurus Gereja Methodist melalui PGI akan berkirim surat ke Presiden Joko Widodo, Mabes Polri dan Pemerintah Kabupaten Bogor.


"Surat (keputusan status quo) itu belum kami akui dan belum kami terima. Memang kemarin FKUB kabarnya diundang, tapi kita tidak. Jadi kita dikirim (pesan) WhatsApp oleh FKUB soal isi notulen rapat. Untuk sementaranya, saya sudah menghadap ketua PGI. Malam ini juga kita siapkan surat ke Presiden, Polri dan khususnya pejabat setempat," kata Efendi Hutabarat kepada KBR, Rabu (8/3/2017).


Baca juga:


Efendi menilai apa yang dilakukan Pemkab Bogor merupakan tindakan diskriminasi. Karena itu, rencananya pada Kamis (9/3/2017) pengurus Gereja Methodist akan bertemu Camat Parung Panjang terkait nasib gerejanya.


"Kita diundang (Kamis) besok di kantor camat, Kamis pagi. Dan pihak PGI pun akan datang juga. Kita nggak tahu dalam hal apa, tapi kita ambil kesimpulan sederhana aja, itu pasti hanya sosialisasi (keputusan status quo)," kata Effendi.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Parung Panjang
  • Kabupaten Bogor
  • Jawa Barat
  • Penyegelan gereja

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Hotnida Sianipar7 years ago

    Syaloom saudara" ku yang ada di Indonesia terutama yang ada di Parung Panjang, saya sangat sedih dan prihatin melihat saudara" ku yang ada di lingkungan Griya Parung Panjang, mari kita renungkan dan kita hayati bagaimana apabila saudara kita yang tidak satu IMAN dengan kita tidak bisa mempunyai rumah Ibadah (GEREJA) akan bagiamana NEGARA yang kita cintai ini maju dan berkembang, sementara NEGARA REPUBLIK INDONESIA kita berdasarkan PANCASILA dan butir" PANCASILA yang pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA dan yang ke 5 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, saya ingin bertanya kepada saudara" ku dimanakah KETUHANAN YANG MAHA ESA dan KEADILAN itu Bapak dan Ibu, sedangkan di Mesir Gereja ada dan wakil Presidennyapun menganut agama Kristen apakah kami umat KRISTEN yang ada di Negara Indonesia yang kita cintai sangat NAJIS dan JIJIK di mata para saudara" ku, marilah kita saling bergandengan tangan dan saling mendoa"kan supaya anak dan cucu kita saling menghormati dan menghargai satu sama yang lain janganlah kita membuat Negara kita ini menjadi pertikaian yang tidak di inginkan oleh ALLAH, inilah jeritan hati saya. Hormat kami SALAM DAMAI