BERITA

Tekan Perdagangan Manusia, Menkumham Perketat Perbatasan

Pembangunan Jalan di Kawasan Perbatasan, Entikong, Kalimantan Barat (Foto: KBR)

KBR, Pontianak - Kementerian Hukum dan HAM memperketat pengamanan di wilayah perbatasan. Hal tersebut disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat kunjungannya ke Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (05/03/2016). Pengetatan, kata dia, menyusul meningkatnya angka kerawanan kasus perdagangan manusia (human trafficking) melalui kawasan perbatasan, antara Kalimantan Barat - Sarawak, Malaysia.

Upaya penguatan pengamanan, ungkap Yasonna, dimulai dengan proyek pembangunan jalan paralel di sepanjang lima kabupaten perbatasan. "Pemerintahkan konsisten untuk melakukan itu, perbatasan-perbatasan kita sedang betul-betul tingkatkan. Sekarang di Kalbar jalan antara daerah-daerah perbatasan sedang kita perbaiki. Kemudian pos-pos lintas batas dari imigrasi bekerjasama dengan BNPB kan sedang kita lakukan," ujarnya kepada KBR di Pontianak, Sabtu (05/03/2016). Proyek pemerintah pusat ini, kata dia, dimulai sejak tahun lalu.


"Memang ada jalan-jalan tikus yang sangat sulit, itukan ribuan kilometer. Tapi, pos-pos lintas batas harus kita lakukan,” tambahnya.


Sementara, Wakil kepala kepolisian daerah (Wakapolda) Kalimantan Barat, Joko Irianto mengatakan, kasus human trafficking tak hanya melibatkan warga luar Kalimantan Barat, tapi juga warga lokal sebagai pelaku. Untuk meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan, khususnya di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB), pihaknya mengirimkan 20 personil ke wilayah tersebut.


Joko Irianto mengklaim, peningkatan pengamanan di pintu-pintu masuk wilayah perbatasan terus dilakukan. Termasuk, kata dia, dengan menggelar pertemuan rutin bulanan dengan TNI, pihak imigrasi, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya. Ia juga meminta peran dan kepedulian masyarakat untuk ikut mencegah praktik penyelundupan manusia yang seringkali melibatkan perempuan dan anak. 

  • human trafficking
  • Kemenkumham
  • Yasonna Laoly
  • Perbatasan Indonesia-Malaysia
  • pengamanan perbatasan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!