BERITA

Puso, Bupati Jombang Klaim hasil Produksi Padi Meningkat

Puso, Bupati Jombang Klaim hasil Produksi Padi Meningkat

KBR, Jombang– Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengklaim hasil produksi padi tahun ini meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya. Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, mengatakan, meski sempat mengalami puso, hal itu tidak berpengaruh terhadap produksi gabah musim panen ini. “Ada yang puso sekitar 95 hektar,"ujar Nyono Suharli, Kamis (24/03/16).


Dia melanjutkan, "Tahun ini ada kenaikan hampir 20 persen. Jika tahun lalu produksi gabah petani mencapai 451 ribu ton, tahun ini dipastikan mencapai 469 ribu ton dari total lahan mencapai lebih dari 70 ribu hektar." 


Nyono tak menyangkal cuaca buruk satu bulan terakhir ini membuat sebagian besar tanaman padi yang sudah mulai keluar bulirnya itu roboh. 


Sayangnya, peningkatan hasil produksi padi tahun ini tidak diimbangi dengan harga gabah sesuai Instruksi Presiden. Para petani di Jombang hanya bisa menikmati harga padi hingga kisaran Rp. 2500 hingga Rp. 3000 per kilogram. Padahal pemerintah mematok Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp. 3700 per kilogram. 


Petani juga mengeluhkan sulitnya menjual hasil panen mereka kepada Badan Urusan Logistik (Bulog). Pantauan KBR dilapangan, mereka terpaksa menjualnya kepada tengkulak.  Fatikin, salah satu petani asal Desa  Dapur Kejambon, menduga, ada permainan tengkulak terkait murahnya harga gabah ditingkat bawah.

 Editor: Malika

  • jombang
  • panen
  • Puso
  • harga gabah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!