BERITA

Perbaikan Selesai, PLN Balikpapan Janji Tak Ada Pemadaman Listrik Lagi

" Manajer PLN Area Balikpapan Natan mengatakan pemadaman listrik terjadi karena PLN tengah melakukan pengujian mesin unit I PLTU Teluk Balikpapan berkapasitas 2×110 MW."

Teddy Rumengan

Perbaikan Selesai, PLN Balikpapan Janji Tak Ada Pemadaman Listrik Lagi
Ilustrasi perbaikan jaringan listrik. (Foto: ANTARA)

KBR, Balikpapan – PT PLN Area Balikpapan meminta maaf kepada pelanggan di Balikpapan Kalimantan Timur karena seringnya terjadi pemadaman listrik dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagian besar warga Kota Balikpapan menyuarakan kekecewaan mereka karena hampir setiap hari listrik mati hingga berjam-jam.


Manajer PLN Area Balikpapan Natan mengatakan pemadaman listrik terjadi karena PLN tengah melakukan pengujian mesin unit I PLTU Teluk Balikpapan berkapasitas 2×110 MW.


Namun, kini pengujian mesin unit I PLTU Teluk Balikpapan tersebut telah selesai, sehingga tak ada lagi pemadaman yang terjadi.


Selanjutnya PLN melakukan test performance selama sebulan sebelum PLTU Teluk Balikpapan beroperasi. Selama dilakukan test performance PLTU Teluk Balikpapan, PLN menjamin tak ada pemadaman lagi.


Natan mengklaim dengan beroperasinya PLTU Teluk Balikpapan, maka Balikpapan akan bebas pemadaman.


"Di sini bukan byarpet (mati listrik) sebenarnya. Mudah-mudahan pengetesannya ini tidak ada masalah. Dengan begitu gak akan ada (pemadaman) atau gak ada gangguan pembangkit. Listrik padam itu kan ada dua sebabnya, karena gangguan mesin atau karena ada pemeliharaan mesin," kata Natan.  


PLN area Balikpapan selama ini melayani sekitar 286 ribu pelanggan yang meliputi, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Grogot, termasuk wilayah Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara.


Editor: Agus Luqman

 

  • PLN
  • listrik
  • Balikpapan
  • Kalimantan Timur
  • energi
  • pemadaman listrik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!