KBR, Banyuwangi- Para peternak unggas di Desa Weringinagung, Banyuwangi, Jawa Timur meminta bantuan modal kepada pemerintah setempat. Salah satu peternak, Teguh Dipo mengeluhkan, pasca serangan virus flu burung yang mematikan ribuan unggas, aktivitas beternak di desa itu mandek. Bantuan modal, kata dia, dibutuhkan untuk memulihkan usaha mereka.
"Dari kawan- kawan semua dan saya di sini tolong dibantu. Yang kami harapkan itu dukungan pemerintah, dari subsidi pemerintah bukan hanya ngasih obat, ngasih semprot kan percuma sudah tidak ada hewannya. Terus kelanjutannya, kami kan juga bingung, modal juga dari kredit. (Tidak bisa jualan lagi?) Kalau dijual kemungkinan tidak laku,” ungkap Teguh Dipo di Banyuwangi, Selasa (22/03/2016).
Teguh mengatakan, sisa unggas yang masih hidup pun sudah tak laku dijual. Sebab masyarakat takut unggas- unggas itu terjangkit flu burung. Itu sebab dia khawatir, jika bantuan modal tak kunjung dikucurkan, usahanya terancam gulung tikar. Pasalnya, hingga kini mereka rugi ratusan juta Rupiah .
Sebelumnya, Dinas Peternakan Banyuwangi menyatakan ribuan unggas yang mati mendadak di Desa Weringinagung Banyuwangi, positif flu burung. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan cepat dari tim Dinas Peternakan setempat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Banyuwangi, Bambang Sugianto mengatakan, timnya memeriksa air liur dan cairan dubur menggunakan alat rapid test. "Dengan adanya kasus flu burung ini, Dinas Peternakan melarang para peternak menjual atau memindahkan unggas dari Desa Weringinagung . Ini untuk menghambat penyebaran virus flu burung. Jadi sementara ini, tidak boleh ada jual beli unggas," kata Bambang.
Secara keseluruhan ada 30 peternak di Desa Weringinagung dengan populasi itik mencapai 9.005 ekor, ayam 1.550 ekor dan bebek 130 ekor. Unggas di desa tersebut biasanya diperjualbelikan ke Jember, Mojokerto dan Bali.
Editor: Nurika Manan