BERITA

Desa Lereng Gunung Slamet Cegah Perburuan Satwa

"Hutan lestari itu tolak ukuranya adalah keberadaan satwa."

Muhamad Ridlo Susanto

Desa Lereng Gunung Slamet Cegah Perburuan Satwa
Ilustrasi. Petugas TNGL menangkap tersangka perburuan dan perdagangan satwa liar di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser beserta barang bukti sekitar 15 burung Murai Daun dan Ranting yang siap u

KBR, Banyumas-  Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama Masyarakat Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng berkomitmen memerangi perburuan satwa liar di kawasan hutan.

Aparat Desa Melung, Margino mengatakan mereka telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pihak, yakni Lembaga Biodiversity Society Banyumas, Perhutani, Polisi, dan TNI untuk mencegah perburuan satwa liar.

Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan adalah meningkatkan patroli hutan secara swadaya. Masyarakat juga dilibatkan dalam pencegahan dan dan pelaporan kasus perburuan kepada pihak penegak hukum.

“Keberadaan satwa adalah parameter apakan hutan masih lestari atau tidak,”ujar Margiono tentang alasan  mereka melindungi keberadaan satwa, baik yang terancam punah maupun tidak di dalam kawasan hutan.

Margino menambahkan, hidup di pinggir hutan lereng Gunung Slamet membuat mereka menyadari betul pentingnya keberagaman hayati. Sebab, sebagian kehidupan warga  setempat bergantung pada hutan.

“Hutan lestari itu tolak ukuranya adalah keberadaan satwa. Kalau bicara yang masuk kategori dilindungi itu ada beberapa, elang jawa, owa jawa yang keberadaannya itu sudah hampir punah,” jelasnyaa.

Margino mengakui, maraknya praktek perburuan liar di hutan dalam beberapa waktu terakhir. Pemburu mengincar satwa kecil, seperti burung dan tupai. Namun, kata dia, tidak tertutup kemungkinan ada pula yang berburu satwa dilindungi seperti owa jawa dan elang. Dia mencotohkan kasus jual beli elang bido oleh seorang pemburu asal luar desa yang berhasil digagalkan oleh masyarakat Desa Melung pada bulan lalu. 

Editor: Malika

  • Banyumas
  • perburuan liar
  • Desa Melung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!