BERITA

Demi Investasi, Bupati Banyuwangi Dituding Abaikan Keselamatan Warga

"Manajer Kampanye Jatam, Ki Bagus Hadikusumo mengatakan, PT BSI mengumumkan bahwa pemurnian emas yang mereka lakukan menggunakan system Heap Leaching (sistem menggunakan bahan kimia sianida)."

Demi Investasi, Bupati Banyuwangi Dituding Abaikan Keselamatan Warga
Ilustrasi: Sisa gudang perusahaan tambang emas PT. Bumi Suksesindo yang dibakar warga (Foto: KBR/Hermawan A)

KBR, Banyuwangi - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menuding Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mempertaruhkan keselamatan warga  demi investasi, perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (BSI) di kawasan Gunung Tumpang Pitu. Manajer Kampanye Jatam, Ki Bagus Hadikusumo mengatakan, PT BSI mengumumkan bahwa pemurnian emas yang mereka lakukan menggunakan system Heap Leaching (sistem yang menggunakan bahan kimia sianida).

Metode ini, kata Ki Bagus, mereka nilai aman dan ramah lingkungan, padahal sianida merupakan bahan kimia yang berbahaya jika terpapar pada lingkungan dan makhluk hidup. JATAM menduga PT BSI akan menggunakan metode Submarine Tailing Dissposal (STD), yakni metode yang menempatkan limbah tailing di bawah laut. Metode ini, kata dia,  digunakan oleh  PT Newmont Minahasa Raya (NMR) di Teluk Buyat dan Newmont Nusa Tenggara (NNT) diteluk Senunu Nusa Tenggara Barat.


“Daerah kawasn Tumpang Pitu itu kan awalnya adalah kawasan hutan lindung Tumpang Pitu. Satu kawasan sebagai kawasan hutan lindung itu berdasarkan fungsi dari kawasn itu, baik itu sebagai sumber mata air ataupun ada aliran lain disitu dan macam- macam. Ketika satu kawasan lindung di konfersi menjadi kawasan pertambangan, artinya kan ada fungsi- fungsi alam yang hilang disitu,”kata Ki Bagus Hadikusumo (27/3/2016).


Ki Bagus Hadikusumo menambahkan, Seharusnya Bupati Anas dapat berkaca kepada kasus pencemaran Teluk Buyat, yang mengakibatkan beberapa masyarakat mengeluhkan penyakit yang tidak biasa. Seperti, batuk, demam tinggi, gangguan daya ingat dan sakit perut. Diagnosa tersebut menunjukkan ciri-ciri penderita keracunan logam berat. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat eks buyat yang memilih pindah ke Dumingga daripada menempat di Buyat Pante.


Menurutnya, Bupati Anas juga dinilai tidak memperhitungkan bahwa investasi yang dikeluarkan oleh PT BSI sangat kecil, jika dihitung dengan biaya keselamatan warga yang akan terkena dampak tailing yang dikeluarkan dari aktivitas pertambangan.


Selain itu pembukaan tambang oleh perusahaan PT BSI merupakan ancaman serius bagi dunia pertanian karena air akan dihisap oleh perusahaan tambang tersebut. Rencananya PT Bumi  Suksesindo akan memproduksi emas dan perak secara komersial dengan produksi bijih rata-rata sebesar 3.000.000 ton per tahun, untuk mendukung produksi tahunan emas hingga 90.000 oz dan perak hingga 1.000.000 oz. Perusahaan ini mengantongi izin usaha pertambangan dari pemerintah kabupaten setempat dan izin pemakaian hutan dari Kementerian Kehutanan hingga 2030.


PT BSI menargetkan mulai memproduksi tambang emas pada akhir tahun 2016. Saat ini perusahaan tersebut sedang menyelesaikan tahapan kontruksi. 

Editor : Sasmito Madrim

  • PT Bumi Suksesindo
  • Jatam
  • tambang emas
  • sianida
  • banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!