BERITA

BKSDA Sumut Tak Sanggup Ambil Harimau yang Ditembak Warga di Pangaribuan

""Kita sudah komunikasi dengan Pak Kapolsek. Dia bilang angkat tangan juga, enggak berani, enggak bisa menahanlah keinginan warga itu,""

Ria Apriyani

BKSDA Sumut Tak Sanggup Ambil Harimau yang Ditembak Warga di Pangaribuan
Ilustrasi (Foto: Evy Tarmizi/KBR)

KBR, Jakarta- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) angkat tangan saat berupaya mengambil  bangkai seekor harimau betina yang ditembak mati di Kecamatan Pangaribuan, Sumatera Utara, Senin lalu. Kata Kepala Bidang Wilayah II BKSDA Sumatera Utara, Subhan, petugasnya sudah berusaha mengambil bangkai harimau tersebut, namun warga melarang.

Menurut keterangan Subhan, usaha pengambilan itu terbentur adat kebiasaan warga sekitar. Warga percaya jika ada seekor harimau tertangkap di ladang mereka, harimau tersebut harus dibunuh. Dagingnya kemudian harus dibagi-bagikan untuk dimakan. Warga meyakini jika mereka melakukan hal tersebut bisa memicu keberanian untuk kembali berladang di tempat itu.


"Kita sudah komunikasi dengan Pak Kapolsek. Dia bilang angkat tangan juga, enggak berani, enggak bisa menahanlah keinginan warga itu," ujar Kepala Bidang Wilayah II BKSDA Sumatera Utara, Subhan kepada KBR, Rabu(09/03/2016).


Senin lalu, seekor harimau betina ditembak mati setelah terjerat jaring babi yang dipasang warga. Kata Kapolsek Pangaribuan, Simanjuntak, harimau terpaksa ditembak karena memberontak dan kabur setelah Kepolisian berusaha melepaskan harimau dari jaring. Simanjuntak mengatakan harimau kabur ke arah pemukiman dan memunculkan kepanikan. Warga akhirnya mendesak polisi untuk menembak harimau.


BKSDA   mengaku terlambat datang ke lokasi. Alasannya, kata Subhan, jarak antara lokasi tertangkapnya harimau dengan petugas terdekat mesti ditempuh dua jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Ini menurutnya menyulitkan upaya penyelamatan. Subhan mengatakan saat petugasnya sampai ke lokasi, harimau sudah mati.


Saat ini, BKSDA sedang mendalami informasi lain mengenai penyebab kematian harimau. Subhan mengatakan BKSDA mendapat informasi bahwa harimau mati bukan karena ditembak polisi, tetapi ditombak warga. Soal ini, Subhan juga masih menunggu instruksi dari pusat.

Editor: Rony Sitanggang
  • harimau sumatera
  • ditembak warga
  • bksda sumut
  • subhan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!