BERITA

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Ini Langkah Dinas Peternakan Banyuwangi

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Ini Langkah Dinas Peternakan Banyuwangi

KBR, Banyuwangi - Ribuan unggas yang mati mendadak di Desa Weringinagung, Banyuwangi, Jawa Timur positif terjangkit flu burung. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Banyuwangi, Bambang Sugianto menjelaskan, ini ditunjukkan berdasarkan hasil pemeriksaan cepat oleh tim dari dinas peternakan.

"Kami yakin karena itu berdasarkan rapid test itu hasilnya positif flu burung, biasanya dikonfirmasi lagi ke uji yang lebih tinggi biasanya sama itu, diuji VCR itu biasanya yang sudah-sudah kalau rapid test itu sudah positif flu burung, gejala klinis sudah menunjukan flu burung itu biasanya uji lanjut positif flu burung, kebanyakan yang sudah-sudah seperti itu,” ungkap Bambang Sugianto di Banyuwangi, Sabtu (19/03/2016).


Bambang pun melanjutkan, dugaan awal kematian unggas secara sporadis di Desa Wringinagung memang karena flu burung. Namun hal tersebut harus dipastikan melalui penelitian lanjutan, yakni pemeriksaan air liur dan cairan dubur menggunakan alat rapid test.


Untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung, dinas peternakan setempat melarang jual beli unggas dari desa yang terjangkiti. Ketetapan ini berlaku hingga tak ditemukan lagi unggas-unggas yang terjangkiti flu burung. Larangan tersebut juga dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya virus flu burung ke manusia. Dinas peternakan menyatakan telah memberikan vaksin kepada para peternak, untuk mencegah penularan terhadap unggas yang sehat.


Sebelumnya, ribuan unggas  di Desa Weringinagung, Banyuwangi Jawa Timur, mati mendadak. Ciri-ciri kematian unggas tersebut, di antaranya keluar lendir dari mulut yang berakibat pada hilangnya nafsu makan unggas. Sehingga, dalam hitungan jam, unggas –unggas tersebut mati.

Editor: Nurika Manan

  • Flu burung; H5N1
  • banyuwangi
  • Ribuan Unggas di Banyuwangi Mati
  • Antisipasi Flu Burung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!