BERITA

Sebabkan Hama Kumbang, Masyarakat Protes Replanting Sawit

"Proses tanaman sawit (replanting) salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang memicu hama kumbang tanduk mendapat kritikan."

Alex Gunawan

Sebabkan Hama Kumbang, Masyarakat Protes Replanting Sawit
Ilustrasi. (Antara)

KBR, Pangkalan Bun - Proses tanaman sawit (replanting) salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang memicu hama kumbang tanduk mendapat kritikan dari Sawit Watch.

Menurut Kepala Departemen Mitigasi Resiko Sosial dan Lingkungan, Sawit Watch, Carlo Nainggolan, perusahaan wajib melakukan antisipasi untuk mengurangi dan memitigasi dampak negatif dari proses replanting yang dilakukannya. Seharusnya, perusahaan melakukan kajian yang matang sebelum menentukan Standard Operating Procedure (SOP) replanting. Apalagi jika perusahaan itu merupakan bagian dari group besar yang menaungi beberapa perusahaan.

"Seharusnya ada perlakuan khusus, saat perusahaan melakukan penanaman baru, proses replanting untuk mengganti tanaman yang sudah lama, banyak hal yang bisa dilakukan seperti melakukan penguburan batang, atau kemudian melakukan proses antisipasi lain yang dinilai cukup untuk mengurangi dan memitigasi dampak negatifnya," kata Carlo kepada KBR, Senin (23/3/2015).

Akibat tindakan perusahaan yang lalai menerapkan SOP pengelolaan kebun guna mencegah dampak negatif yang bisa merugikan warga, Carlo mengatakan mesti perusahaan bertanggungjawab atas nilai kerugian yang dialami warga.

Proses replanting yang dilakukan di  areal konsesi PT Indotruba Tengah (ITH) Sekunyir Estate, diduga menjadi pemicu maraknya serangan hama kumbang tanduk di Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Serangan hama kumbang tanduk mengakibatkan banyaknya tanaman warga yang rusak.

Editor: Malika 

  • kelapa sawit
  • sawit watch

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!