KBR, Bondowoso – Angka penderita gizi buruk di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih terbilang cukup tinggi.
Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Bondowoso, Taufik mengatakan, pada 2014 lalu angka penderita gizi buruk di Bondowoso mencapai 215 penderita yang didominasi bayidan balita. Dikatakan Taufik, kemiskinan merupakan faktor utama masih banyaknya kasus gizi buruk.
“Selama setahun yang kami tangani sebanyak 215 di tahun 2014. Yang tidak kami tangani mungkin lebih banyak, tapi yang jelas semua kasus yang dilaporkan pasti kami tangani,” kata Taufik saat dikonfirmasi KBR, Jumat (27/3/2015).
Berdasarkan kasus yang ditangani oleh Dinas Kesehatan, selain faktor kemiskinan, pola asuh orang tua yang buruk dan adanya penyakit juga menjadi salah satu faktor penyebab gizi buruk.
Untuk mengatasi dan mengurangi angka penderita gizi buruk, dinas kesehatan terus melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memberikan gizi yang seimbang bagi anak. Selain itu, setiap tahun dinkes juga mengalokasikan anggaran untuk Program Makanan Tambahan (PMT) untuk 40 penderita gizi buruk.
“Alokasi anggaran kita terbatas, jadi setiap tahun hanya mengalokasikan untuk 40 penderita saja, sementara untuk sisanya kami mendapat bantuan dari Pemprov Jawa Timur,” imbuhnya.
Dinas kesehatan juga terus mengoptimalkan fungsi posyandu untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kepada masyarakat agar bila ada tanda-tanda gizi buruk bisa segera ditangani.