NUSANTARA

Riau Terancam Tenggelam

"KBR68H, Jakarta - Sejumlah wilayah di Provinsi Riau terancam tenggelam akibat rusaknya jutaan hektar lahan gambut selama sepuluh tahun terakhir."

Sindu Darmawan

Riau Terancam Tenggelam
Kabut Asap, Riau, Tenggelam

KBR68H, Jakarta - Sejumlah wilayah di Provinsi Riau terancam tenggelam akibat rusaknya jutaan hektar lahan gambut selama sepuluh tahun terakhir. Direktur Eksekutif Walhi Riau Rico Kurniawan mengatakan, potensi tenggelamnnya beberapa wilayah di Riau itu diakibatkan perusakan lahan dan alih fungsi hutan gambut yang terus dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Contohnya wilayah di Kabupaten Indragiri Hilir yang berada di pesisir pantai. Akibat rusaknya hutan gambut di wilayah itu, saat ini air laut sudah memasuki wilayah daratan sejauh lima kilometer dan merusak puluhan hektar pohon kelapa warga. Kata dia, hal serupa juga bakal terjadi di daerah lain jika alih fungsi hutan gambut terus dilakukan.

"Efek pertama yang lahan gambut di sana itu gambutnya kering. Kebakaran yang ada sekarang. Jika kering itu mereka akan turun, mengalami subsidensi istilah gambut itu. Ke depan, air laut jika pasang akan masuk. Nah, bayangkan daratan di Riau 4,2 juta tadi itu kan berada di wilayah pesisir timur pantai Sumatera. Boleh dikatakan separuh wilayah Riau. Riau sendiri kan wilayahnya 9,2 juta hektar, ya. Bisa jangka panjang, praktek seperti ini terus dilakukan, yang diprediksi bukan kebakaran lagi, sebagian pulau sebagian daratan Riau itu akan hilang," jelas Rico kepada KBR68H, Minggu (16/03).

Direktur Eksekutif Walhi Riau Rico Kurniawan menambahkan, Riau sebelumnya memiliki 4,2 juta hektar lahan gambut. Namun, saat ini setengah dari jumlah itu sudah beralih fungsi, menjadi kebun sawit, dan sebagainya. Tak hanya di Riau, alih fungsi lahan gambut tersebut juga terjadi di wilayah lain Indonesia. Semisal Papua, dan Kalimantan. Pemerintah diminta tegas dan mencegah meluasnya kerusakan dan alih fungsi lahan gambut yang terus terjadi hingga kini.

  • Kabut Asap
  • Riau
  • Tenggelam

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!