KBR68H, Jakarta - Tahun 2014 yang merupakan tahun politik, justru mengganjal sejumlah persoalan bagi buruh perempuan di Indonesia. Banyak regulasi yang terganjal di parlemen, seperti RUU Buruh Migran, RUU Pekerja Rumah Tangga dan masih banyaknya peraturan yang mendiskriminasi buruh perempuan Indonesia. Apa yang dilakukan para anggota parlemen dan pemerintah kita di tahun politik ini?
Ini adalah refleksi dari para buruh perempuan dalam aksi merayakan Hari Perempuan Internasional di Bundaran HI Jakarta, Jumat malam (7/3).
Selain menyalakan lilin, para buruh perempuan juga melakukan doa secara lintas iman untuk keadilan bagi perempuan buruh dan ibu-ibu di Indonesia.
Aksi ini dihadiri puluhan buruh perempuan yang bekerja di pabrik, buruh informal, pekerja rumah tangga maupun para buruh jurnalis yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan (KAP).
Doa para buruh merefleksikan problem yang dialami para buruh perempuan yang masih mengalami pelecehan seksual di tempat kerja, larangan cuti haid, belum mendapatkan cuti melahirkan dan keguguran. Persoalan lain adalah diskriminasi di tempat kerja.
"Hingga sekarang para Pekerja Rumah Tangga juga masih mendapat banyak persoalan, penyekapan, kekerasan dari majikan, ini makin menjelaskan soal posisi buruh yang rentan," ungkap Dina Ardiyanti, koordinator aksi.
Dalam orasinya, salah seorang buruh perempuan menyatakan, dalam isu kesehatan, ibu hamil yang tinggal di daerah terpencil tidak memiliki akses yang baik untuk fasilitas kesehatan.
Di tahun politik ini mereka mempertanyakan keseriusan pemerintah dan para anggota parlemen. Mereka menuntut komitmen dan tindakan nyata untuk Indonesia yang berdaulat, bersih, sejahtera, adil gender dan majemuk.
Aksi kemudian diakhiri dengan beberapa doa yang dipimpin para tokoh lintas iman: Kyai Husein Muhammad dari Komnas Perempuan, Pendeta Palty Panjaitan dan Pastor Haryanto.
Editor: Anto Sidharta
Hari Perempuan Sedunia dan Refleksi Buruh di Tahun Politik
Tahun 2014 yang merupakan tahun politik, justru mengganjal sejumlah persoalan bagi buruh perempuan di Indonesia. Banyak regulasi yang terganjal di parlemen, seperti RUU Buruh Migran, RUU Pekerja Rumah Tangga dan masih banyaknya peraturan yang mendiskrimin

Jumat, 07 Mar 2014 20:53 WIB


Hari Perempuan Sedunia, Buruh perempuan
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NUSANTARA
Bawaslu Banyuwangi Ingatkan Netralitas ASN Bermedia Sosial
“Kami mengimbau kepada ASN untuk tetap menjaga kondusifitas Banyuwangi"
Ribuan Hektare Hutan di Jatim Terbakar
“Ada sekitar 6171,5 hektare yang terbakar, ada yang mungkin abai, puntung rokok atau gimana ya mungkin faktor manusia,”
Kebakaran Meluas, Taman Nasional Baluran Ditutup
“Masih ditutup sampai tanggal 30 September sesuai edaran,"
Operasi Pasar di Kediri, Beras dan Telur Paling Laris
Beras Rp52 ribu per pak.
Gas Beracun, Ratusan Warga Aceh Timur Mengungsi
”Mengimbau masyarakat yang merasakan atau tercium bau yang seperti yang sudah-sudah itu, supaya untuk mengungsi dulu."
Siswa di Rempang Trauma, Mendikbud Diminta Segera Kirim Tim
"Jika ada petugas lewat ataupun berdiri di luar sana, mereka bersembunyi di bawah meja belajarnya. Luar biasa ketakutan mereka, ini tidak boleh kita biarkan."
Ribuan KK di Banyuwangi Menerima Bansos 10 Kg Beras
Total ada 122.047 KK yang menerima bansos beras.
Kaesang Gabung ke PSI, Gibran Enggan Komentar
"Tanya Kesang, tanya saja ke PSI. Jangan ke saya."
Kaesang Gabung ke PSI, Pengamat: Tidak Nyaman di PDIP
"Mestinya kan satu keluarga satu partai, ya mesti di pecat Jokowi kalau Kaesangnya ke PSI."
Komnas HAM Paparkan Temuan Awal PascaBentrokan di Rempang
Dampak asap gas air mata membuat Kepala SMP Negeri 22 Galang, seorang guru dan 10 siswa dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Kekeringan, Lintas Agama di Banyuwangi Doa Minta Hujan
"Walaupun airnya menurun kami bersama gabungan Hippa, Hippa anggota dan tokoh masyarakat rembug dengan jalan doa bersama,”
Persiapan Pemindahan ASN ke IKN Nusantara 2024, Ada Pegawai Keberatan?
"Sampai hari ini tidak ada yang ke saya tidak mau dipindah, Justru ada ASN yang tidak masik dalam scenario pindah dia mengusulkan pindah."
Mati Diduga Karena Kelaparan, Walkot Kediri: Saya Kira Tidak
"Kalau kelaparan saya kira tidak, karena tetangga di situ sangat dekat dengan Bu Sri, tetangga juga sering memberikan makanan"
Poster Kaesang dengan Logo PSI Marak di Solo
Poster Kaesang-PSI itu terpasang di berbagai sudut kota Solo. Di persimpangan jalan, sekitar pasar tradisional, hingga jalanan yang padat lalu lintas.
Namaku Mawar, Gibran: Bukan Kaesang
"Kita nggak tahu Mawar itu siapa. Kok sudah menduga-duga itu adik saya, memangnya itu adik saya?"
Banjir Landa 5 Kabupaten di Aceh
”Diperhitungkan dalam minggu ini curah hujan di seluruh Aceh tinggi."
5 TPA di Jateng Terbakar Selama Kemarau 2023
"Yang pertama itu terjadi di Tegal TPA Penujah pada Juni kemarin, yang terakhir kemarin di TPA Jatibarang Kota Semarang tapi sekarang sudah terkendali,"
Kuota 30 Persen Perempuan, KPU Banyuwangi: Parpol Siapkan Pengganti
"Mereka tanda kutip agak menggerutu (keberatan)"
Kebakaran di TPA Sampah Putri Cempo Solo Ganggu Produksi Listrik PLTSa
PLTSa Putri Cempo sejak Mei lalu sudah menjalani uji coba untuk mendapat sertifikasi layak operasi dari Kementerian ESDM, dan akan diresmikan pada akhir Oktober mendatang.
5 Hektare Lahan TPA Sampah Jatibarang Semarang Terbakar
Kebakaran juga terjadi di TPA Sampah Putri Cempo, Mojosongo, Surakarta. Otoritas mengerahkan 45 unit pemadam kebakaran dari berbagai kabupaten kota di sekitar Surakarta.
Recent KBR Prime Podcast
Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT
Google Podcasts Ditutup Tahun Depan
Kabar Baru Jam 7
30 Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis
Kabar Baru Jam 8