NUSANTARA

25 Ribu TPS Aceh Rawan Konflik Kekerasan

25 Ribu TPS Aceh Rawan Konflik Kekerasan

KBR68H, Jakarta - Sekitar 25.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Aceh berstatus rawan konflik kekerasan.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Sutarman mengatakan, TPS itu masuk kategori rawan tindakan kekerasan akibat berada di daerah konflik antar masyarakat. Di daerah tersebut, senjata api masih banyak beredar. Polisi menurut Sutarman akan meningkatkan penjagaan di TPS-TPS itu.

"Rawan I dengan pola dua personel polri mengamankan dua TPS dan kriteria rawan II, dua polri mengamankan dua  TPS dibantu dua linmas. Tiap TPS dibantu minimal dua linmas. Rawan I itu, kemudian agak rawan lagi adalah rawan II sehinga dua personel satu TPS," ujar Kepala Kepolisian Republik Indonesia Sutarman di kompleks parlemen, Selasa (03/03).

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Sutarman menyerukan agar masyarakat menyerahkan senjata api mereka. Ia berjanji tidak akan mempidanakan kepemilikan senjata api jika mereka rela menyerahkannya.

Catatan kepolisian memperlihatkan peningkatan kekerasan terkait pemilu terjadi di Aceh sejak dua bulan terakhir. Kepolisian menyebut ada delapan penyerangan bermotif politik. Bahkan konflik yang melibatkan Partai Aceh, Partai Nasdem dan Partai Nasional Aceh itu menewaskan dua orang kader Partai Nasional Aceh.

Editor: Rony Rahmatha

  • tps aceh
  • pemilu aceh
  • senjata api
  • konflik parpol
  • caleg tewas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!