NUSANTARA

Ramai Gedung Bertingkat, Surakarta Minim Sarana Pemadam Kebakaran

Ramai Gedung Bertingkat, Surakarta Minim Sarana Pemadam Kebakaran

KBR68H, Surakarta - Pemerintah kota Surakarta mengakui tak punya mobil pemadam kebakaran yang mampu menjangkau gedung bertingkat di kota Surakarta. Walikota Surakarta, Hadi Rudyatmo, mengatakan kemampuan mobil pemadam kebakaran di kota Surakarta hanya untuk gedung bertingkat 4 hingga 5 lantai atau setara 22 meter.

Menurut rudy, Gedung bertingkat di kota Surakarta memiliki ketinggian hingga lebih dari 100 meter atau setara 25 lantai. Rudy berharap ada kerjasama dengan pengelola gedung bertingkat untuk memiliki mobil pemadam kebakaran yang mampu menjangkau ketinggian gedung bertingkat.

"Kami ingin mengajak kepada para pengusaha, terutama perhotelan atau apartemen, untuk bersama-sama memikirkan alat pemadam kebakaran yang canggih ini tidak hanya menjadi tanggungan atau dibebankan pemerintah Surakarta saja, namun bagi pemilik-pemilik hotel ini bisa bekerjasama atau berkonsorsium membeli mobil pemadam yang canggih dan mampu menjangkau ketinggian gedung bertingkat paling tinggi di Surakarta dengan mengunakan dana sosial perusahaan atau CSR mereka, itu yang kita harapkan. Ya harapan saya tentunya tidak terjadi kebakaran di pemukiman maupun perhotelan dan gedung bertingkat di kota Surakarta," jelas Rudi.


Pembangunan hotel maupun apartemen pencakar langit terus berlangsung di kota Surakarta. Investor mendirikan gedung bertingkat dengan ketinggian ratusan meter mencapai 30 lantai.

Selama ini gedung bertingkat mengandalkan alat tabung pemadam kebakaran dan pembuatan hidran atau sumber air di sekitar lokasi. Pemkot Surakarta hanya memiliki 12 mobil dan 50 personil pemadam kebakaran. Dari 5 kecamatan di kota Surakarta, 2 diantaranya belum memiliki pos pemadam kebakaran. Dari kota Surakarta Jawa tengah, yudha Satriawan KBR68H

  • Surakarta
  • Pemadam Kebakaran
  • Bertingkat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!