Kemacetan di ruas jalan perkotaan di Yogyakarta makin tak terkendali. Kondisi ini tak hanya terlihat saat libur panjang, tapi sudah terjadi setiap hari. Tingkat kemacetan per hari mencapai sekitar tujuh persen. Diperkirakan meningkat 45 persen pada 2023.
“Perlu diambil langkah serius, 10 tahun lagi kemacetan hampir terjadi di setengah ruas jalan utama Yogyakarta,” kata pengamat transportasi UGM Ahmad Munawar.
Guru Besar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik ini berpendapat, penambahan panjang jalan dan fly over di daerah perkotaan justru akan memicu pertumbuhan kendaraan pribadi yang semakin tinggi.
Menurutnya, solusi utama yang bisa diambil adalah perbaikan angkutan umum. Namun menurut pengamatannya, kondisi rata-rata angkutan umum di DIY saat ini sangat memprihatinkan. Transportasi massal Trans Jogja yang menjadi tumpuan perbaikan angkutan umum diakuinya tidak berkembang seperti direncakan sebelumnya. “Sampai sekarang jumlahnya saja tetap tidak bertambah,” ungkapnya.
Selain itu, kondisi angkutan umum yang ada saat ini semakin lama makin tidak terawat dan banyak yang sudah tidak layak jalan. Ditambah jumlah penumpang yang semakin sedikit dan sering terjadinya kecelakaan.
Untuk mengatasi kemacetan, Munawar berharap ada usaha penyelamatan angkutan umum. Langkah ini perlu didukung aturan dan dana dari Pemprov DIY. Dia juga mengusulkan perlu dikembangkan segera angkutan umum yang terintegrasi dan memenuhi standar pelayanan minimal di seluruh wilayah.
Munawar menyebut, dari hasil survei kondisi transportasi perkotaan, sekitar 81 persen kendaraan lebih banyak diisi oleh kendaraan pribadi dimana sepeda motor menempati porsi paling banyak yakni 74 persen. Sedangkan kendaraan kendaraan berupa bus hanya 10 persen.
Sumber: radio Unisi Yogyakarta
Makin Macet, Yogya Perlu Perbaiki Kualitas Angkutan Umum
Kemacetan di ruas jalan perkotaan di Yogyakarta makin tak terkendali. Kondisi ini tak hanya terlihat saat libur panjang, tapi sudah terjadi setiap hari. Tingkat kemacetan per hari mencapai sekitar tujuh persen. Diperkirakan meningkat 45 persen pada 2023.

Jumat, 08 Mar 2013 16:57 WIB

macet, yogyakarta, angkutan umum
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Jokowi di Sulsel: Bagus, Kalau Ada Pasar Induk Khusus Beras
“Ya bagus, kalau ada pasar induk itu mengontrolnya mengontrol stok, mengontrol perputaran uang di perberasan menjadi lebih mudah."
Muhammadiyah Minta Densus 88 Tindak Kasus Terorisme Sesuai Prosedur
Selain terorisme, ada berbagai isu lain yang dibahas...
Aktivis Anti-Tambang Budi Pego Kembali Ditahan, Kuasa Hukum Ajukan PK
“Di pertimbangan dalam putusan kasasi itu, banyak pertimbangan yang menurut kami sesat. Sehingga perlu dijadikan dasar kehilapan hakim dalam memberikan putusan yang keliru."
KAI Yogyakarta Tekan Laka Lantas dengan Motis
Program Motis bertujuan agar jumlah kendaraan roda dua dan angka kecelakaan di jalan saat mudik Idulfitri 1444 hijriyah dapat ditekan.
Upah Ratusan Perawat di Kabupaten Cirebon di Bawah Standar, Ada yang Rp300 Ribu per Bulan
Perawat di Kabupaten Cirebon yang bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah sendiri hingga kini masih ada yang diupah atau menerima honor sebesar Rp300 ribu per bulan.
Tomat, Sawi, Kubis dan Cabai Rusak Kena Abu Merapi
"Kami juga meminta ke petani agar panen lebih cepat agar tanaman tidak rusak," jelasnya.
BPBD Jateng: Abu Vulkanik Merapi Ganggu Pernapasan
Dikatakannya, banyak warga masih memilih bertahan di rumah dengan penggunaan masker untuk mencegah gangguan pernapasan akibat debu vulkanik.
Tolak Aktivitas Tambang, Warga Rembang Blokir Jalan
Warga memasang poster tuntutan, sebelum ada musyawarah, penambangan berhenti total, apapun alasannya.
Induk Harimau Ditemukan Mati Terjerat di Aceh Selatan
"Ada jerat yang melekat di lehernya. Biasanya itu digunakan untuk menjerat babi, karena itu berada di kebun masyarakat,”
Gagal Ginjal Akut, DPR Dorong Pemerintah Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM
"Yang paling penting adalah tidak sebatas soal minta maaf, tapi bagaimana masa depan anak-anak yang sakit itu."
Kuasa Hukum Korban: Pemerintah Harus Tanggung Hidup Korban Gagal Ginjal Akut Anak
"Yang harus dilakukan pemerintah adalah bukan cuma pengobatan, hidup mereka itu, seumur hidup mereka harus ditanggung oleh negara."
Erupsi Gunung Merapi, 5 Wilayah di Jateng Terdampak Abu Vulkanik
"Tolong tetap waspada dan jauhi daerah rawan,"
Masih Dikaji, Terowongan Bawah Laut Hubungkan Balikpapan-IKN
Yang terowongan bawah laut itu kan sebenarnya salah satu bentuk infrastruktur yang diputuskan supaya pembangunan jalur tol itu tidak merusak lingkungan.
JPU KPK: Wakil Ketua DPRD Jatim Terima Suap 39,5 Miliar
Uang suap itu diberikan untuk mendapatkan hibah kelompok masyarakat (pokmas) selama 2020 hingga 2024.
Polda Jateng Usut 6 Kasus Tambang Ilegal
"Tersangka dari kasus tambang Magelang sedang diproses,"
Ketemu Jokowi, Nelayan Tarakan Mengeluh Sulit Dapat Solar Subsidi
"Ini tadi yang langsung saya telepon kementerian untuk menyelesaikan keluhan dari para nelayan," kata Jokowi.
Siswa Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, P2G Kritik Kebijakan Pemprov NTT
Belum ada kendaraan umum di waktu sepagi itu. Pada akhirnya siswa jalan kaki. Dalam kondisi jalan masih sepi dan langit masih gelap, kata Satriawan, siswa berpotensi jadi korban kriminalitas.
Dua Anggota Brimob di Merauke Diduga Aniaya Warga
Akibat penyaniayaan tersebut, korban mengalami memar pada bagian mata kanan, dan masih dirawat hingga kini.
Diduga Aniaya Warga Hingga Tewas, POM AL Merauke Selidiki Anggotanya
"Saya memohon maaf atas adanya musibah ini. Nanti untuk kepastiannya tentunya perlu ada investigasi dari Polisi Militer."
Pembebasan Pilot Susi Air Tunggu Hasil Negosiasi Pemkab Nduga
"Semua pasukan sudah insert ke Kabupaten Nduga. Tinggal terserah Egianus."
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Potret Media Alternatif di Tengah Ancaman KUHP Baru (Bag.2)
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 11
Most Popular / Trending