NUSANTARA

Instrumen Peringatan Dini, Jokowi: Sering Tidak Disiplin

""Instrumen-instrumen peringatan dini harus terus di-upgrade dan dicek secara rutin. ""

Pengungsi bencana tanah bergerak   di tenda darurat  SDN Dermasuci 01 Kabupaten Tegal, Jateng, Senin
Pengungsi bencana tanah bergerak di tenda darurat SDN Dermasuci 01 Kabupaten Tegal, Jateng, Senin (14/2/22). (Antara/Oky Lukmansyah)

KBR, Jakarta-  Presiden Joko Widodo meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meningkatkan infrastruktur kesiapsiagaan bencana untuk menanggulangi risiko bencana.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rakornas Penanggulangan Bencana BNPB, Rabu (23/2/2022).

Jokowi menyebut instrumen kesiagaan bencana kerap luput dari pemeriksaan, salah satunya sistem instrumen peringatan dini tsunami.

“Jalur evakuasi harus terus disiagakan. Instrumen-instrumen peringatan dini harus terus di-upgrade dan dicek secara rutin. Ini yang sering kita tidak disiplin di sini. Cek secara rutin,” kata Jokowi dalam pidatonya.

Baca juga:

Jokowi mengatakan, meski tidak semua pengadaan alat peringatan dini oleh BNPB, namun dia meminta BNPB ikut terlibat dan mengingatkan kementerian lembaga terkait untuk menjalankan tugas mereka.


“Karena ini sekali lagi menyangkut keselamatan rakyat,” katanya.

Tak hanya instrumen peringatan dini, Jokowi juga meminta tanaman vegetasi pencegah tsunami dan abrasi diperbanyak di wilayah pesisir rawan bencana.

“Kembali ke ombak, tsunami, mangrove dan tanaman asosiasi seperti nipah, cemara pantai, kaswarina dengan berasosiasi dengan waru laut, ketapang, nyamplung dan kelapa. ini harus banyak-banyak kita tanam di daerah pesisir pantai yang banyak bencana tsunami,” pungkasnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • Instrumen Peringatan Dini
  • Presiden Jokowi
  • Rakornas Penanggulangan Bencana BNPB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!