Bagikan:

Ribuan Hektare Sawah di Jateng Terendam Banjir

"intensitas hujan yang tinggi selama Januari 2020 mengakibatkan banjir di sejumlah daerah, tak terkecuali di lahan pertanian."

BERITA | NUSANTARA

Senin, 01 Feb 2021 19:47 WIB

Author

Anindya Putri

Ribuan Hektare Sawah di Jateng Terendam Banjir

Ilustrasi sawah warga yang terkena banjir di Jombang, Jawa Timur. (Foto: KBR)

KBR, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 1.070 hektare lahan pertanian di enam kabupaten/kota di provinsi itu terendam banjir di musim penghujan awal 2021.

Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Jateng, Herawati mengatakan selain terendam banjir, ratusan sawah di tiga kabupaten/kota juga mengalami gagal panen atau puso.

"Yang terkena banjir itu 1.070 hektare dan yang puso itu 289 hektare. Itu dari Kabupaten Pati 284 hektare yang puso. Lalu Kabupaten Tegal lima hektare dan Kabupaten Klaten 1 hektare," kata Hera kepada KBR di Semarang, Senin (01/02/21).

Hera menyebut, intensitas hujan yang tinggi selama Januari 2020 mengakibatkan banjir di sejumlah daerah, termasuk melanda lahan pertanian.

Sementara komoditas pertanian yang mengalami puso, yaitu tanaman padi dengan usia tanam tak lebih dari 30 hari dan terendam banjir selama 3 hari.

"Usia padi yang puso itu kurang dari sebulan ya," jelasnya.

Saat ini, Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Jateng membantu petani yang mengalami puso dengan memberikan asuransi melalui kartu tani, yakni subsidi pupuk dan bibit.

"Yang ikut Kartu Tani pastinya akan mendapat asuransi," imbuhnya.


Editor: Kurniati Syahdan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT

Google Podcasts Ditutup Tahun Depan

Kabar Baru Jam 7

30 Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis

Kabar Baru Jam 8

Most Popular / Trending