KBR, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 1.070 hektare lahan pertanian di enam kabupaten/kota di provinsi itu terendam banjir di musim penghujan awal 2021.
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Jateng, Herawati mengatakan selain terendam banjir, ratusan sawah di tiga kabupaten/kota juga mengalami gagal panen atau puso.
"Yang terkena banjir itu 1.070 hektare dan yang puso itu 289 hektare. Itu dari Kabupaten Pati 284 hektare yang puso. Lalu Kabupaten Tegal lima hektare dan Kabupaten Klaten 1 hektare," kata Hera kepada KBR di Semarang, Senin (01/02/21).
Hera menyebut, intensitas hujan yang tinggi selama Januari 2020 mengakibatkan banjir di sejumlah daerah, termasuk melanda lahan pertanian.
Sementara komoditas pertanian yang mengalami puso, yaitu tanaman padi dengan usia tanam tak lebih dari 30 hari dan terendam banjir selama 3 hari.
"Usia padi yang puso itu kurang dari sebulan ya," jelasnya.
Saat ini, Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Jateng membantu petani yang mengalami puso dengan memberikan asuransi melalui kartu tani, yakni subsidi pupuk dan bibit.
"Yang ikut Kartu Tani pastinya akan mendapat asuransi," imbuhnya.
Editor: Kurniati Syahdan