BERITA

Gagal Lepas Kalung Ban dari Leher Buaya, Ahli Reptil Australia Pulang Kampung

Gagal Lepas Kalung Ban dari Leher Buaya, Ahli Reptil Australia Pulang Kampung

KBR, Palu- Pakar reptil dari Australia Matthew Nicholas Wright gagal melepas ban motor dari leher buaya yang ada di Sungai Palu, Sulawesi Tengah. Kemarin, ia berpamitan untuk kembali ke negaranya. Namun, ia berjanji bakal kembali lagi ke Palu untuk misi yang sama dengan strategi baru.

“Kami tidak akan menyerah. Namun sementara ini BKSDA akan tetap melakukan pemantauan dan saya akan kembali beberapa bulan kemudian,” kata Matthew Nicholas Wright, pakar buaya asal Australia, Senin, (17/02/2020).

Buaya yang terjerat ban motor bekas di lehernya menarik perhatian dunia. Salah satunya, seorang ahli reptil asal Australia Matthew Nicholas Wright.

Pada hari Minggu lalu Matt Wright datang ke Palu bersama rekannya Christoper Wilson. Mereka datang dengan misi menyelamatkan buaya yang terjerat ban motor bekas di lehernya. Kondisi itu sudah berlangsung  selama empat tahun.

Baca juga: Penangkaran Buaya di Banyumas Datangkan Pejantan Sebelum Musim Kawin

Dalam misinya, Matt bekerja sama dengan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Kepolisian Air Polda Sulawesi Tengah. Beberapa metode dilakukan dalam misi penyelamatan ini. Mulai dari pemasangan perangkap, mengejar dengan jerat, sampai mengejar target dengan harpun. Sayang usaha selama satu minggu itu tidak berhasil.

Sampai akhirnya izin tinggalnya di Indonesia hampir berakhir. Matt pun berpamitan menyusul rekannya Chris yang telah lebih dulu pulang ke Australia. 

Ia menegaskan, bahwa misi penyelamatan buaya berkalung ban belum berakhir melainkan baru permulaan. Matt berjanji akan kembali lagi untuk menuntaskan misinya.

Saat ini tim BKSDA Sulteng masih akan memantau buaya tersebut. Pemantauan dilakukan tanpa pengejaran. Buaya berkalung ban akan dibiarkan sementara.

Editor: Sindu Dharmawan

 

  • Buaya Palu
  • Buaya Berkalung Ban
  • Matthew Nicholas Wright
  • BKSDA
  • Buaya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!