KBR, Mataram - Sekitar 1,700 hektare lahan tanaman jagung di Nusa Tenggara Barat diterjang angin kencang hingga menyebabkan gagal panen.
Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB menyebut lokasi lahan jagung itu berada di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Husnul Fauzi mengatakan jumlah areal yang gagal panen akibat diterjang angin kencang itu didasarkan pada laporan Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP).
BPTP bertugas mendata tanaman pangan yang rusak akibat bencana maupun hama penyakit di daerah ini.
Husnul Fauzi mengatakan petani jagung yang gagal panen tidak akan mendapatkan asuransi maupun penggantian bibit. Hal itu, disebabkan tanaman jagung masih belum masuk komoditas yang dimasukkan dalam asuransi.
"Makanya hanya segitu data yang ada di BPTP yang mengurus mengenai bencana, termasuk angin kencang. Namun untuk jagung kita mengupayakan agar diberikan juga asuransi. Ada istilah puso di tanaman padi, kalau itu bisa diganti. Kalau di asuransi bisa diklaim. Kalau di jagung belum ada, karena tanaman jagung baru booming sekarang," kata Husnul Fauzi, di Mataram, Senin (5/2/2018).
Meskipun ada seribuan hektar tanaman jagung yang gagal panen, Husnul mengatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi. Ia beralasan jika dihitung dari seluruh areal tanam jagung yang mencapai 315 ribu hektar, jumlah yang gagal panen itu berada di bawah satu persen.
Ke depannya, kata Husnul, komoditas jagung perlu menjadi perhatian pemerintah untuk mendapatkan asuransi. Terutama, jika terjadi gagal panen akibat bencana dan hama penyakit.
Baca juga:
- BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrim Hingga 7 Februari
- Hasil Pertanian Indonesia Akan Hilang 10 Juta Ton Pada 2050
Editor: Agus Luqman