BERITA

Warga Rembang Tolak Pengaktifan Lapangan Tembak di Pasir Putih

Warga Rembang Tolak Pengaktifan Lapangan Tembak di Pasir Putih

KBR, Rembang- Warga dan pemerintah Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menolak pengaktifan kembali lapangan tembak di Pantai Pasir Putih oleh Polres Rembang.

Tokoh Desa Tasikharjo, Khoirul Djofit beralasan, pantai sudah dikelola warga menjadi obyek wisata. Ia juga khawatir pengunaan pantai menjadi lapangan tembak dapat membahayakan warga sekitar.


“Jangan ada lapangan tembak lagi, kita ingin mengelola 100 % oleh desa kita sendiri. Pariwisata jangan diganggulah. Kalau ada lapangan tembak, dikhawatirkan di sini nelayan kan banyak. Seandainya ada peluru nyasar kan bahaya mas," jelasnya kepada KBR, Minggu (19/02).


Sementara itu, Perangkat Desa Tasikharjo, Joko Pramono menuturkan telah melayangkan surat tertulis yang berisi penolakan lapangan tembak ke Pemkab Rembang. Ia menyarankan Polres mencari lahan lain, semisal dengan meminjam lahan perhutani yang jauh dari perumahan warga.


"Surat penolakan disertai dengan bukti–bukti. Kebetulan pada tahun 2017 ini Pantai Pasir Putih mendapatkan bantuan untuk dermaga, pengelola dan perbaikan jalan. Kebetulan kami juga akan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), salah satunya Pantai Pasir Putih masuk dalam BUMDes. Untuk lapangan tembak di sini, seumpama dibuatkan tembok tinggipun tetap mengkhawatirkan. Saat memakai laras panjang, peluru bisa sampai tengah. Kan ada nelayan," ungkap Joko.


Menanggapi itu, Kabag Operasional Polres Rembang, Yohan Setiajid mengatakan, pihaknya baru sebatas melakukan survei lapangan di lokasi Pantai Pasir Putih. Belum ada kepastian apakah akan menggunakan pantai sebagai lapangan tembak atau tidak. Polisi saat ini meminjam lahan di Desa Landoh, Kecamatan Sulang untuk digunakan sebagai lapangan tembak bersama TNI.


Editor: Sasmito

  • Warga Rembang
  • Lapangan Tembak. Skala Nasional
  • Pantai Pasir Putih

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!